Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta pemerintah segera memberikan regulasi dan insentif khusus untuk investasi hijau dalam seminar bertajuk "Tropical Landscape Summit: A Global Investment Opportunity" yang digelar pada 27-28 April 2015.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim, Shinta W. Kamdani, mengatakan dunia usaha menunggu regulasi yang mendukung pembangunan ekonomi hijau dan insentif khusus untuk investasi hijau.
"Kami berharap pemerintah memberikan kejutan berupa insentif yang sederhana dan nyata saat memaparkan portofolio potensi investasi hijau di Indonesia dalam acara itu," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Minggu (19/4/2015).
Menurut Shinta, Kadin pernah membahas masalah ini secara intens dan bekerja sama dengan Bappenas tentang bagaimana menghimpun dan merealisasikan proyek-proyek pengembangan infrastruktur yang berwawasan lingkungan.
"Hanya saja, saat ini insentif yang diharapkan belum ada. Sementara tuntutan dunia usaha sudah begitu besar. Kadin juga telah menjajaki kerja sama dengan World Bank dan JICA untuk mengembangkan infrastruktur hijau di Indonesia," ujarnya.
Indonesia, lanjut Shinta, memang harus banyak belajar dari pengalaman kota-kota lain di dunia, terutama terkait rencana pokok urban investasi hijau dari berbagai pakar-pakar internasional.
"Jadi, perlu diatur insentif apa yang bisa diperoleh oleh para dunia usaha untuk investasi hijau," katanya.
Seminar investasi hijau yang diselenggarakan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dengan kerja sama Kantor Staf Kepresidenan dan United Nations Office for REDD+ Coordination (UNORCID) itu bertujuan untuk mendorong arus masuk investasi hijau ke Indonesia. Kegiatan yang digelar selama dua hari di Jakarta itu, diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan sosial, sekaligus mengurangi risiko lingkungan secara signifikan.
Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan selama ini pemerintah sudah memberikan insentif untuk penanaman modal di berbagai sektor yang berpotensi menjadi investasi hijau.
"Namun memang belum secara spesifik. Tetapi tren pertumbuhan investasi hijau di Indonesia terus meningkat rata-rata sekitar 20 persen per tahun," katanya.
Ia menuturkan, terdapat tujuh kelompok bidang usaha investasi hijau yakni pertanian, kehutanan, perikanan, pengusahaan tenaga panas bumi, industri pengolahan, pengadaan listrik serta pengolahan sampah dan daur ulang.
Pertumbuhan investasi hijau berada di kisaran 20 persen sejak 2010-2014, penanaman modal asing (PMA) baru yang masuk mencapai 26,81 miliar dolar AS dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai Rp139,173 miliar.
Franky berharap pertemuan Tropical Landscape Summit itu dapat memfasilitasi dialog antara dunia usaha dengan pemerintah yang menghasilkan konsensus untuk meningkatkan komitmen terhadap pelaksanaan ekonomi hijau.
Ia menargetkan dari pertemuan internasional yang dihadiri sekitar 500 CEO, NGO, peneliti dalam dan luar negeri, serta instansi pemerintah pusat dan daerah dapat menginventarisasi pembelajaran dari berbagai praktik terbaik (best practice) investasi hijau di dunia untuk dikembangkan di Indonesia.
Selain itu, pertemuan itu juga diharapkan bisa mendorong pengembangan dan pemanfaatan energi baru dan terbarukan serta menghasilkan konsensus tentang langkah-langkah yang dibutuhkan untuk memobilisasi sumber daya investasi hijau.
"Juga diharapkan menghasilkan konsensus tentang pendanaan hijau dan 'menghijaukan' sektor keuangan dan ekonomi Indonesia dengan berbagi pengalaman, inisiatif dan gagasan antara sejumlah pelaku di berbagai sektor," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
5 Langkah Strategis agar Jawa Tengah Jadi Sentra Industri Hijau
-
Pasar Seni Pulang Kampung Nyok: Perayaan Kreativitas dan Keberlanjutan di Ashley Tanah Abang
-
Singapura Bidik Investasi Energi Hijau di Indonesia
-
CitraRaya Tangerang Wujudkan 10 Minute City untuk Kehidupan Lebih Nyaman dan Berkelanjutan
-
Fesyen Ramah Lingkungan: Inovasi Maria Halim dan Perjalanan Cemara Trashion
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
Terkini
-
Lagi, OJK Cabut Izin BPR Syariah Gayo Perseroda yang Bangkrut
-
Promo Produk Spesial Mingguan Alfamart Hadir Kembali, Bikin Belanja Makin Hemat
-
Menkeu Baru Diingatkan Buat Kebijakan Realistis, INDEF: Belanja Negara Perlu Ditata Ulang
-
IHSG Berbalik Rebound di Sesi I, Apa Pemicunya?
-
Thaksin Shinawatra Dipenjara Karena Korupsi, Danantara Angkat Bicara Soal Perannya
-
UMKM Kombucha Beromzet Nasional Lahir dari BRILiaN, Inisiatif Hebat BRI untuk Pengusaha Muda
-
PM Qatar Sebut Netanyahu Orang Narsis Tanpa Moral Usai Israel Serang Doha
-
Investasi Aman di BRI: Beli Sukuk Ritel Dapat Cashback Hingga Rp17 Juta
-
Promo Attack Chicken KFC Cuma Rp10.909 Tiap Rabu di Bulan September!
-
Adu Cepat! 5 Link DANA Kaget Pagi Ini Diserbu, Saldo Ratusan Ribu Langsung Cair