Suara.com - Tingginya gedung pencakar langit serta gemerlap lampu di sejumlah kota metropolitan sering mengundang decak kagum. Namun di balik keindahan itu, orang tak menyadari bahwa tak satupun kota yang dirancang dengan sempurna.
Seperti makhluk hidup, kota terus bertumbuh dan berkembang. Namun kadang, sistem kota yang dirancang oleh beberapa negara, justru malah memicu masalah yang sulit diselesaikan.
Di Jakarta misalnya, coba tanya berapa lama waktu yang dihabiskan karena kemacetan. Atau seberapa sering warga Jakarta yang rumahnya tergenang banjir. Ya, Jakarta menurut thrillist.com disebut sebagai salah satu kota dengan perencanaan terburuk di dunia.
Ketika membaca ini, mungkin kita tak bisa menyangkal. Infrastruktur di Jakarta memang tak bisa dikatakan bagus. Transportasi umumnya jauh dari kategori manusiawi. Kondisi ini diperparah oleh jumlah mobil yang terus meningkat. Gedung-gedung seolah dibangun tanpa mempedulikan lingkungan sekitar dan bahkan manusia yang menggunakan. Tingginya urbanisasi membuat kondisi ini makin buruk.
Hasilnya? Warga Jakarta menghabiskan 400 jam setahun di jalan, dengan perjalanan rata-rata sekitar 2 jam. Jika Anda berpikir bahwa ini terdengar seperti lalu lintas terburuk di dunia, ya, memang itu kenyataannya.
Siapa yang bertanggung jawab atas ini? Tugas pemeliharaan dan pengembangan infrastruktur Jakarta ada pemerintah daerah, dan kontrak pembangunan sering dinegosiasikan setiap tahunnya, namun proyek jangka panjang ini cukup mustahil.
Selain Jakarta, sejumlah kota lain juga masuk dalam daftar ini. Sekedar menyebut beberapa di antaranya adalah Dubai, Uni Emirat Arab; Atlanta, AS; Naypyidaw, Myanmar; São Paulo, Brasil; Boston, AS; serta Dhaka, Bangladesh. Kisah selengkapnya tentang kota-kota ini, ikuti dalam artikel selanjutnya. (thrillist.com)
Berita Terkait
-
Christmas Tree Lighting 2025 Grand Sahid Jaya Jakarta: Penuh Makna dan Kepedulian
-
Universitas Bakrie-Pelita Jaya Jalin Kerja Sama Strategis, Buka Jalan Lebih Luas bagi Atlet Pelajar
-
Jakarta Siap Dipantau 1.000 Kamera e-TLE pada 2026, Penindakan Lalu Lintas Bakal 95% Elektronik
-
Penting! Tanggul di Utara Jakarta Saat Ini Bukan Giant Sea Wall, Ini Kata Pemprov DKI
-
Ramalan Ahok Soal Banjir Sampai Monas Meleset, Ini Kata Pramono Anung
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
Daftar Kementerian dan Instansi CPNS 2026, Diprediksi Bakal Buka Seleksi
-
BRI Sahabat Disabilitas, Dorong Difabel Berdaya Melalui Kegiatan Pelatihan dan Pemagangan
-
Influencer Tak Bisa Sembarangan, OJK: Harus Jujur Jika Endorse Produk Keuangan
-
Pakar Nilai Pengoperasian SPBU Kantong Bisa Tangani Masalah Stok BBM saat Bencana
-
Singgung SPBU Swasta Ogah Beli Base Fuel dari Pertamina, Bahlil: Jadi Aja Tukang Pijit!
-
Rencana Bandara Kertajati Jadi Pusat Bengkel Pesawat Terwujud, Pembangunan Tahap 1 Jalan
-
Mengenal Skema Ponzi: Dugaan Borok di Balik Bisnis Vendor Ayu Puspita Dinanti
-
Mendag Busan Mulai Kecangkan Ikat Pinggang Jaga Pasokan Bahan Pokok Saat Nataru
-
Ekonomi Melonjak, BP Batam Siapkan Strategi Kurangi Pengangguran
-
Operasi Tambang Emas Terafiliasi Astra International di Tapanuli Dibekukan KLH, Ini Kata Bahlil