Suara.com - Relawan Pemenangan Presiden Joko Widodo untuk Pilpres 2014, Seknas Jokowi menilai kinerja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) perlu dipertanyakan karena kebijakannya dipertanyakan.
"Bagi saya menteri ESDM perlu dipertanyakan terkait dengan subsidi Bahan Bakar Minyak, Freeport dan lainnya salah semua kebijakannya," kata Ketua Seknas Jokowi Muhammad Yamin seusai acara diskusi publik bertema 'Indonesia: Pilar Utama Asia?' di Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Kamis (23/4/2015).
Hal tersebut, kata Yamin, karena masyarakat berkeberatan dengan kebijakan yang dibuat oleh kementerian yang mengurusi sumber daya alam Indonesia tersebut.
"Itu karena banyak masyarakat yang tidak puas dengan kinerja mereka dengan kebijakan yang tidak pro rakyat," katanya.
Lebih lanjut, kata Yamin, pihaknya akan melakukan kajian dalam melihat jejak kebijakan kementerian tersebut dan akan dilaksanakan pada Selasa (28/4/2015) pekan depan. Namun, lanjutnya hasil dari kajian ini hanya sebagai usulan saja bagi Presiden.
"Kan ada penilaian publik tapi semua diserahkan pada pak presiden," katanya.
Terkait dengan isu pergantian pejabat atau reshuffle, Yamin mengatakan masalah yang terjadi pada kabinet Presiden Joko Widodo itu, bukan hanya dalam Kementerian ESDM namun juga yang lainnya.
"Ya itu selain ESDM, ada beberapa orang yang dianggap performanya tidak menjalankan nawacita. Saya ini bicara sebagai masyarakat dan Seknas," katanya.
Tetapi ketika ditanya kementerian lain yang dimaksudkannya, Yamin tidak memberikan keterangan lebih. "Nanti kita beri tahu lebih lanjut setelah kajian," ujarnya.
Yamin juga angkat bicara soal calon pengisi kursi Menteri yang akan kosong jika terjadi reshuffle bahwa pihaknya tidak menginginkan jabatan dan hanya murni kritik pemerintah.
"Ya nggak lah jangan konflik of interest kalo mengkeritik ya kritik saja, jangan ada kepentingan jangan ada maunya. Jika calon lain juga baik itu dari KIH ataupun KMP itu tergantung presiden," ujarnya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
Terkini
-
Pembobolan Rp 70 Miliar di RDN BCA Akibat Serangan Siber, Pihak Ini Tanggung Kerugian Nasabah
-
Bahlil: Biodiesel Bikin Devisa Negara Hemat 40,71 miliar Dolar AS
-
Bahlil: Impor Minyak 1 Juta Barel per Hari Bikin Devisa Negara 'Bocor' Rp 776 Triliun per Tahun
-
Lewat NextDev, Telkomsel Cetak Technopreneurs Unggul dengan Kurikulum Inovasi Berbasis AI
-
Percepat Swasembada Pangan, Mentan Pastikan Indonesia Siap Hentikan Impor Beras
-
OJK: Kerugian Akibat Scam Tembus Rp 6,1 Triliun
-
Izin 190 Perusahaan Tambang Dibekukan, Bahlil: Hutan Rusak, Siapa Tanggung Jawab?
-
Naik 15,6 Persen, Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Tembus 7,7 Juta Periode Juli-September
-
PP 39/2025 Terbit, Pemerintah Prioritaskan Stok Batu Bara untuk BUMN Energi dan Industri Strategis
-
Sempat ke Level Tertinggi, IHSG Akhirnya Ditutup Menguat Didorong Keperkasaan Rupiah