Suara.com - Bank Indonesia menegaskan bahwa koordinasinya dengan pemerintah bukan berarti otoritas moneter bisa diintervensi.
"Ini bukan artinya kami dapat diintervensi. Jujur mikir pun saya tidak untuk dapat diintervensi. Kami akan berkoordinasi dengan pemerintah tapi kami akan independen. Itu tolong ditegaskan," kata Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo di Jakarta, Jumat (8/5/2015).
Agus juga mengkritisi pemberitaan di dalam negeri dimana terkesan Indonesia sedang dalam kondisi darurat dengan adanya perlambatan ekonomi yang terjadi pada triwulan I-2015.
Hal itu ditambah pula dengan kembali melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Menurut Agus, depresiasi rupiah memang dipengaruhi oleh faktor sentimen global dan neraca transaksi berjalan yang hingga saat ini masih defisit.
Namun demikian, Agus mengapresiasi kebijakan pemerintah yang dinilai positif, seperti di antaranya penghapusan subsidi BBM dan adanya Pusat Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Pusat.
"Mohon maaf, kalau memang jelek saya bilang jelek. Mohon jangan dibuat seolah-olah Indonesia itu dalam dalam keadaan buruk. Kita di luar itu dipuji, dihormati, kok di dalam negeri seperti ini," ujar Agus.
Terkait melemahnya kondisi ekonomi khususnya pada triwulan pertama ini, Agus memang sering dipanggil Presiden RI Joko Widodo ke Istana Kepresidenan.
Hal tersebut menimbulkan opini bahwa BI diintervensi oleh pemerintah, ditambah dengan pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang berharap BI kembali menurunkan tingkat suku bunga acuannya atau BI rate yang sekarang 7,5% untuk mendorong petumbuhan lebih baik. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
YES 2025: Ajak Anak Muda Berani Memulai Usaha, Waktu Menjadi Modal Utama
-
YES 2025: Berbagi Tips Investasi Bagi Generasi Muda Termasuk Sandwich Generation
-
Youth Economic Summit 2025 : Pentingnya Manfaat Dana Darurat untuk Generasi Muda
-
Kapan Bansos BPNT Cair? Penyaluran Tahap Akhir Bulan November 2025, Ini Cara Ceknya
-
Youth Economic Summit 2025: Ekonomi Hijau Perlu Diperkuat untuk Buka Investasi di Indonesia
-
Apa Itu Opsen Pajak? Begini Perhitungannya
-
Suara Penumpang Menentukan: Ajang Perdana Penghargaan untuk Operator Bus Tanah Air
-
Youth Economic Summit 2025: Peluang Industri Manufaktur Bisa Jadi Penggerak Motor Ekonomi Indonesia
-
Kapan Kenaikan Gaji Pensiunan PNS 2025 Cair? Ini Kata Kemenkeu dan Realitanya
-
Youth Economic Summit (2025) : Indonesia Diminta Hati-hati Kelola Utang