Bank Indonesia perwakilan Papua saat ini gencar mendorong gerakan transaksi non tunai (less cash society) untuk memudahkan masyarakat dan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah dalam melakukan transaksi pembayaran.
"Jadi melalui layanan transaksi non tunai ini, masyarakat akan mendapat kemudahan, keamanan, serta kenyamanan dalam bertransaksi," kata Kepala Perwakilan BI Papua Hasiholan Siahaan di Jayapura, Papua, Selasa (14/4/2015).
Selain masyarakat dan pelaku UMKM, kata Siahaan, pelajar dan mahasiswa juga perlu dikampanye dan diedukasi agar muncul kesadaran transaksi tanpa menggunakan uang tunai.
Dikatakan Hasiholan, transaksi non tunai lebih efisien dan bermanfaat dari beberapa aspek fungsi. Dengan transaksi seperti e-money, SMS banking, dan internet banking, transaksi yang dilakukan jadi lebih nyaman dan aman. Transaksinya juga lebih cepat dan bisa dilakukan di mana saja.
“Transaksi lewat ponsel saja sudah bisa, mudah sekali. Dan ini perlu disebarkan informasinya, termasuk melalui media massa,” katanya. (Lidya Salmah)
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Pakar Ingatkan Risiko Harga Emas, Saham, hingga Kripto Anjlok Tahun Depan!
-
DPR Tegaskan RUU P2SK Penting untuk Mengatur Tata Kelola Perdagangan Aset Kripto
-
Mengapa Rupiah Loyo di 2025?
-
Dukungan LPDB Perkuat Layanan Koperasi Jasa Keselamatan Radiasi dan Lingkungan
-
LPDB Koperasi Dukung Koperasi Kelola Tambang, Dorong Keadilan Ekonomi bagi Penambang Rakyat
-
Profil Agustina Wilujeng: Punya Kekayaan Miliaran, Namanya Muncul di Kasus Chromebook
-
RUPSLB BRI 2025 Sahkan RKAP 2026 dan Perubahan Anggaran Dasar
-
Pemerintah Jamin UMP Tak Bakal Turun Meski Ekonomi Daerah Loyo
-
Mengapa Perusahaan Rela Dijual ke Publik? Memahami Gegap Gempita Hajatan IPO
-
KEK Mandalika Kembali Dikembangkan, Mau Bangun Marina