Suara.com - Ketua Komisi IV DPR Edhy Prabowo meminta dalam merespon peredaran beras plastik di Indonesia, jangan saling menyalahkan. Sebaliknya, semua instansi terkait harus bekerjasama menyelidiki lolosnya beras plastik ke pasar.
"Jangan saling menyalahkan dulu. Kepolisian, TNI dan Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian harus turun tangan. Jangan menyalahkan pihak-pihak lain dahulu. Kita semua perlu berpikir jernih jangan saling menyalahkan," kata Edhy di DPR, Jumat (22/5/2015).
Politisi Gerindra juga meminta jangan menuduh negara lain bersalah dalam kasus ini.
Seperti diketahui, setelah beras plastik ditemukan di Kota Bekasi, Jawa Barat, Cina disebut-sebut sebagai negara asal beras tersebut.
Edhy menduga saat ini ada pihak tertentu yang sengaja membuat gaduh agar tidak ada kebijakan impor beras di masa mendatang.
"Kita nggak usah menuduh itu muncul dari negara lain, mungkin saja itu muncul dari sekelompok orang yang sengaja membuat gaduh, karena kita tidak menginginkan adanya impor beras. Jangan-jangan ada yang sengaja bikin gaduh," kata dia.
Edhy menekankan pemerintah harus mengusut tuntas kasus beras plastik dan menindak pelakunya. Beras plastik sangat membahayakan kesehatan bila dikonsumsi.
"Kita maunya ke depan pemerintah harus tegas menindak siapa pelakunya. Karena ini sangat berbahaya, dan beras plastik ini bisa mengakibatkan kematian," ujarnya.
Masih terkait beras plastik, Selasa (26/5/2015), Komisi IV berencana meminta keterangan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
"Kami hari Selasa akan memanggil Menteri Pertanian, diharapkan akan ada jawaban-jawaban yang ingin ditanyakan," kata Edhy.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Kekayaan Ridwan Kamil dan Atalia Praratya yang Dikabarkan Cerai
-
Merger BUMN Karya Tuntas Awal 2026, BP BUMN Ungkap Update Terkini
-
Target Harga BUMI di Tengah Aksi Jual Saham Jelang Tahun Baru
-
HET Beras Mau Dihapus
-
Dana Jaminan Reklamasi 2025 Tembus Rp35 Triliun, Syarat Wajib Sebelum Operasi!
-
Harga Beras Bakal Makin Murah, Stoknya Melimpah di 2026
-
DJP Blokir 33 Rekening Bank hingga Sita Tanah 10 Hektare ke Konglomerat Penunggak Pajak
-
Emiten TRON Perkuat Bisnis Kendaraan Listrik, Jajaki Pengadaan 2.000 Unit EV
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
DJP Kemenkeu Kantongi Rp 3,6 Triliun dari Konglomerat Penunggak Pajak