Suara.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro melontarkan kemungkinan pemberian subsidi bunga untuk pembiayaan infrastruktur strategis dari institusi yang akan dibentuk, yakni Lembaga Pembiayaan Pembangunan Indonesia (LPPI).
Dalam Rakernas Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, di Jakarta, Senin (25/5/2015) malam, Menkeu mengatakan bahwa subsidi bunga itu memungkinkan diterapkan di LPPI, sebagai insentif untuk percepatan pembangunan infrastruktur.
"Misalnya ada dana khusus untuk pengembangan Indonesia Timur di LPPI. Namun, saat disalurkan, tingkat bunganya harus beda dengan bunga-bunga komersial di perbankan. Jadi pemerintah harus suntikkan modal tambahan untuk lembaga ini setiap tahun," kata Bambang.
Bambang mengatakan bahwa pihaknya sebenarnya sudah lama memiliki ide tersebut. Pemerintah pun kini menurutnya sedang memproses pengajuan undang-undang pembentukan LPPI.
Menurut Bambang, LPPI akan mirip dengan Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) yang beroperasi di era Orde Baru, yang akhirnya digabung (merger) dengan tiga bank lainnya hingga menjadi Bank Mandiri.
Namun ditegaskan Bambang, LPPI tidak akan menempuh jalan Bapindo yang dinilai keliru. LPPI, kata Bambang lagi, tidak akan beroperasi sebagai bank komersial, apalagi dengan dukungan mitigasi risiko yang rendah.
"LPPI akan fokus sebagai bank pembangunan infrastruktur," tuturnya.
Bambang mengilustrasikan bahwa LPPI akan berperan seperti Bank Dunia (World Bank) atau Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) di Indonesia. Sementara selain untuk pembiayaan infrastruktur, dia mengatakan bahwa tidak tertutup kemungkinan LPPI juga dapat bergerak dalam pembiayaan untuk pengembangan industri dan perdagangan.
Saat ini diketahui, pemerintah juga memiliki badan usaha yakni PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) Persero, yang berada di bawah Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Untuk menunjang pembangunan infrastruktur, pemerintah memberikan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp20,3 triliun kepada SMI, yang terdiri dari penambahan murni Rp2 triliun, dan pengalihan aset dari Pusat Investasi Pemerintah sebesar Rp18,3 triliun dalam APBN-Perubahan 2015.
SMI sejauh ini menargetkan untuk melakukan percepatan pembiayaan proyek infrastruktur di seluruh Indonesia, khususnya di kawasan timur Indonesia. Infrastruktur sendiri merupakan pilar pembangunan ekonomi yang menjadi prioritas pemerintah.
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sebelumnya mengestimasi bahwa pembangunan infrastruktur 2015-2019 memerlukan investasi sekitar Rp5.500 triliun. Dari kebutuhan tersebut, pemerintah merencanakan untuk memenuhi 40 persennya, atau sekitar Rp2.215 triliun. Sisanya akan dipenuhi oleh investasi BUMN, BUMD, serta swasta. [Antara]
Berita Terkait
-
Menkeu Purbaya Mendadak Banjir Karangan Bunga: Ompreng MBG dari China Bikin Produsen Lokal Menjerit!
-
Yudo Sadewa Geram Dituduh Hidup dari Uang Negara, Tegaskan Sumber Kekayaannya dari Aset Kripto
-
BI Sebut Redenominasi Butuh Persiapan Lama
-
Menkeu Purbaya Siapkan 'Hadiah' Rp300 Miliar untuk Daerah yang Sukses Tangani Stunting
-
Ketua Banggar DPR Pastikan Redenominasi Sudah Masuk Prolegnas
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- Terbongkar dari Tato! Polisi Tetapkan Pria Lawan Main Lisa Mariana Tersangka Kasus Video Porno
- Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
Terkini
-
Redenominasi Rupiah Bikin Harga Emas Makin Mentereng? Ini Kata Pengamat
-
Rapel Gaji PNS dan PPPK Mulai Cair November? Cek Mekanismenya
-
637 Ambulans BRI Peduli Telah Hadir, Perkuat Ketahanan Layanan Kesehatan Nasional
-
MIND ID Perkuat Komitmen Transisi Energi Lewat Hilirisasi Bauksit
-
Mengapa Bunga Pindar jadi Sorotan KPPU?
-
Rekomendasi Tempat Beli Perak Batangan Terpercaya
-
Old Money Ilegal Disebut Ketar-ketir Jika Menkeu Purbaya Terapkan Kebijakan Redenominasi
-
Fintech Syariah Indonesia dan Malaysia Jalin Kolaborasi, Dorong Akses Pembiayaan Inklusif
-
Apakah STNK Bisa Digadaikan? Jangan Asal, Baca Dulu Panduan Lengkapnya
-
Cara Mudah Beli Obligasi Pemerintah, Pilihan Investasi Aman untuk Pemula