Suara.com - Saat ini bawang merah Impor membanjiri pasar, termasuk di Pasar Induk Kramat Jati. Padahal pemerintah belum membuka kran impor untuk komoditi bawang merah pada tahun ini.
Diduga bawang itu ilegal dan berasal dari Vietnam, Thailand dan Myanmar. Pedagang di Pasar Induk Kramat Jati lebih memilih memasok bawang merah impor dibandingkan bawang merah lokal di tengah harga bawang lokal sedang tertekan. Harga jual bawang impor lebih murah dibandingkan dengan bawang merah lokal asal Brebes, Jawa Tengah.
Salah seorang pedagang di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Yopi mengungkapkan untuk bawang merah impor dibanderol dengan harga sekita Rp23 ribu sampai Rp25 ribu/kg. Sedangkan untuk bawang merah lokal asal Brebes dijual dengan harga sekitar Rp30/kg.
“Kalau kita mendatangkan bawang merah impor saya keluarin Rp19 ribu/kg sedangkan untuk lokal saya keluarin Rp23 ribu-Rp25 ribu/kg. Jadi lebih mahal untuknya nggak seberapa. Jadi saya mending jual yang bawang impor kualitasnya juga bagus dan bersih dibandingka lokal suka banyak yang busuk,” kata Yopi saat ditemui Suara.com, Kamis (28/5/2015).
Ia mengatakan, pasokan bawang impor saat ini sedang tinggi. Bawang impor selalu masuk setiap tahunnya di saat harga bawang lokal sedang tinggi.
Dengan kondisi seperti ini, banyak pedagang yang lebih memilih memasok bawang impor karena stoknya yang besar untuk mengimbangi permintaan yang terus naik.
“Tiap tahun bawang impor selalu ada, pasokannya banyak. Kalau bawang lokal pasokannya lagi sedikit karena musim yang nggak jelas kemarin. Makanya, karena permintaan tinggi mau nggak mau kita jual bawang impor. Kalau nunggu pasokan lama nanti kita rugi nggak jualan,” jelasnya.
Meski demikian, ia mengaku masih menjual bawang merah lokal asal Brebes tersebut. Namun kuotanya lebih sedikit dibandingkan dengan bawang merah impor.
Setiap hari untuk bawang merah impor,Yopi memasok 20 karung bawang merah dengan berat 15kg perkarungnya. Sedangkan untuk bawang merah lokal Yopi hanya memasok sekitar 5 karung perhari dengan berat 15kg perkarung.
Yopi mengungkapkan bawang-bawang impor tersebut berasal dari Vietnam, Filipina, Thailand an bahkan hingga dari Pakistan. Menurutnya, membanjirnya peredaran bawang impor ini bukan hal yang asing terjadi di tengah harga bawang lokal sedang tinggi. Katanya, bawang merah impor ini hanya sebagai penyeimbang harga pasokan dan agar pedagang tidak mengalami kerugian ketika pasokan bawang lokal sedang kosong.
“Ini sudah sering terjadi disini. Ini buat penyeimbangan harga saja. Kalau enggak adananti harga bawang bisa naik seenaknya,” pungkasnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Wawan salah seorang pedagang yang berjualan tak jauh dari kios milik Yopi. Wawan mengatakan, peredaran bawang impor tersebut sudah ada di pasar sejak sepekan yang lalu. Namun, dia tak merasa terganggu dengan kehadiran bawang merah impor tersebut.
“Itu (Bawang impor) mah udah seminggu lalu ada mba. Tapi kita enggak terganggu sih dengan adanya bawang impor itu, biasa aja. Soalnya bawang impor itu pun lebih murah harganya. Jadi, masyarakat juga banyak yang beli. Kalau sudah seperti ini biasanya, harga bawang lokal akan ikut turun. Karena permintaan kan menurun juga," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Viral Peras Pabrik Chandra Asri, Ketua Kadin Cilegon Dituntut 5 Tahun Penjara
-
SBY Minta Masyarakat Sadar, Indonesia Bukan Negeri Kaya Minyak!
-
Catat Laba Bersih Rp389 M, KB Bank Perkuat Struktur Manajemen Lewat Pengangkatan Widodo Suryadi
-
Kementerian ESDM: Etanol Bikin Mesin Kendaraan jadi Lebih Bagus
-
Saham BCA Anjlok saat IHSG Menguat pada Senin Sore
-
Menkeu Purbaya Mendadak Batal Dampingi Prabowo Saat Serahkan Aset Smelter Sitaan, Ada Apa?
-
Usai BNI, Menkeu Purbaya Lanjut Sidak Bank Mandiri Pantau Anggaran Rp 200 T
-
Bursa Kripto Global OKX Catat Aset Pengguna Tembus Rp550 Triliun
-
Jadi Duta Mobile JKN di Kupang, Pemuda Ini Bagikan Edukasi Memanfaatkan Aplikasi Layanan Kesehatan
-
IHSG Tetap Perkasa di Tengah Anjloknya Rupiah, Ini Pendorongnya