Suara.com - Harga minyak dunia turun pada Selasa (9/6) pagi WIB, karena pasar mempertimbangkan pertemuan OPEC minggu lalu dan prospek terobosan dalam pembicaraan nuklir mendatang dengan Iran.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli, kehilangan 99 sen menjadi ditutup pada 58,14 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Di London, patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman Juli, merosot 62 sen menjadi menetap di 62,69 dolar AS per barel.
Investor mempertimbangkan dampak terhadap harga setelah 12 negara Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) pada Jumat lalu menentang desakan untuk memangkas produksi meskipun terjadi penurunan besar dalam harga minyak mentah sejak tahun lalu.
"Dengan pertemuan OPEC di belakang kami, investor akan mencari katalis untuk memberikan arahan bagi harga minyak," kata analis Morgan Stanley dalam sebuah catatan penelitian.
Michael Smith, presiden T&K Futures and Options, mengatakan pasar minyak akan tetap terjebak dalam kisaran 55 dolar AS - 63 dolar AS per barel sampai ada katalis yang lebih jelas, seperti penurunan mengejutkan dalam produksi minyak atau kemajuan besar tentang Iran.
Enam kekuatan global -- Inggris, Cina, Prancis, Jerman, Rusia dan Amerika Serikat -- mencoba meminta kepastian kesepakatan untuk mengekang ambisi nuklir Iran dengan mengurangi stok uranium yang diperkayanya.
Jika kesepakatan tercapai dan dilaksanakan, kekuatan secara bertahap akan mengurangi skala sanksinya, yang memungkinkan Iran untuk mengekspor lebih banyak minyak daripada yang dilakukannya sekarang.
"Setiap kemungkinan kesepakatan dapat bertindak sebagai pemicu untuk gerakan turun harga minyak mentah," kata Sanjeev Gupta, kepala praktek minyak dan gas Asia-Pasifik di konsultan bisnis EY. (Antara)
Berita Terkait
-
Shell Rugi Rp 456 Miliar Akibat Volatilitas Harga Minyak
-
Menteri ESDM Bahlil Usul ke DPR ICP 2026 di Kisaran 60 sampai 80 Dolar AS per Barel
-
Setelah Naik Tinggi Imbas Perang Iran-Israel, Harga Minyak Dunia Akhirnya Stabil
-
Harga Minyak Dunia Makin Anjlok Setelah Kondisi Perang Iran-Israel Kondusif
-
Ada Konflik Iran-Israel, Komisi XI DPR RI Ingatkan Pemerintah Waspadai Lonjakan ICP
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
Pilihan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
Terkini
-
Cadangan Migas Baru Ditemukan di Muara Enim
-
Bandara Supadio Mulai Layani Penerbangan Internasional
-
Kemendag Ultimatum Gold's Gym, Harus Ganti Rugi Anggota Usai Penutupan Gerai Mendadak
-
Menkeu Purbaya Resmi Guyur Dana Jumbo Rp 200 Triliun ke Perbankan
-
Pabrik Baja di Surabaya Tumbang Imbas Gempuran Produk Impor
-
Emas Antam Kembali Mahal, Harganya Rp 2.095.000 per Gram
-
IHSG Loyo Sepekan, Asing Bawa Kabur Rp 31,59 Miliar
-
Menkeu Purbaya Janji Hentikan Sisa Anggaran Menumpuk di Akhir Tahun
-
Bos SMGR Akui Persaingan Industri Semen RI Makin Ketat
-
Pertamina Mau Gabung 3 Anak Usaha, DPR: Sesuai Keinginan Danantara