Suara.com - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi (10/6/2015), bergerak melemah sebesar 16 poin menjadi Rp13.324 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.308 per dolar AS.
"Rupiah kembali bergerak melemah setelah sempat menguat terhadap dolar AS pada hari sebelumnya," kata Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta.
Menurut dia, tekanan mata uang rupiah dikarenakan masih dibayangi sentimen negatif dari munculnya spekulasi percepatan kenaikan suku bunga The Fed di tengah ekonomi Amerika Serikat yang terus mengalami perbaikan.
"Namun demikian, diharapkan pelemahan rupiah dapat terbatas menyusul beberapa kebijakan yang diambil pemerintah dalam mengupayakan menjaga stabilitas nilai tukar domestik," katanya.
Ia menambahkan bahwa pemerintah juga diharapkan dapat menahan ancaman kenaikan inflasi seiring mulai naiknya harga kebutuhan pokok jelang bulan puasa dan Lebaran. Tercatat, inflasi tahunan (yoy) hingga Mei 2015 telah mencapai 7,15 persen atau naik dibandingkan dengan bulan sebelumnya tercatat 6,79 persen.
Ekonom Samuel Sekuritas, Rangga Cipta, menambahkan bahwa volatilitas pergerakan mata uang rupiah diperkirakan masih akan tinggi hingga disimpulkannya hasil rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada pekan depan.
Dari dalam negeri, lanjut dia, permintaan dolar AS oleh pelaku ekonomi domestik juga diperkirakan masih tinggi di sepanjang Juni ini, kondisi itu masih akan menjadi sentimen negatif bagi mata uang domestik hingga akhir bulan ini. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
BRI Peduli Salurkan 5.000 Paket Sembako di Ciampea
-
Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
-
Harga Emas Diprediksi Makin Naik Tahun 2026, Faktor 'Perang' Jadi Kunci
-
La Suntu Tastio, UMKM Binaan BRI yang Angkat Tradisi Lewat Produk Tas Tenun
-
Pasca Akusisi, Emiten Properti Milik Pengusahan Indonesia Ini Bagikan Dividen
-
Harga Emas Kompak Meroket: Galeri24 dan UBS di Pegadaian Naik Signifikan!
-
Pabrik Chip Semikonduktor TSMC Ikut Terdampak Gempa Magnitudo 7 di Taiwan
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Tahun 2025, Update Terbaru OJK Desember
-
Daftar Bank yang Tutup dan 'Bangkrut' Selama Tahun 2025
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara