Suara.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral berencana mengubah pola pemberian subsidi listrik agar lebih tepat sasaran. Menurut Menteri ESDM Sudirman Said pola subsidi listrik saat ini yang langsung diberikan kepada perusahaan sangat rawan diselewengkan.
"Subsidi yang melalui perusahaan itu rawan penyimpangan. Subsidi itu kan untuk rakyat kelas bawah, nah apakah subsidi itu sampai ke sasaran yang benar atau tidak itu makanya saya bilang rawan diselewengkan," tuturnya di gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (24/6/2015).
Sudirman menjelaskan, saat ini terdapat 44 juta orang yang menerima subsidi listrik. Padahal, berdasarkan data Kementerian Sosial jumlah keluarga miskin dan mendekati miskin sebanyak 15 juta rumah tangga.
“Nah itu bagaimana bisa 44 juta konsumen mendapatkan subsidi padahal yang berhak itu 15 juta. Temen-temen PLN menemukan data di lapangan, listrik 900 VA, tapi di rumah ada mobil dua parkir, begitu. Hal gini yang harus di clear up. Dengan memperhatikan masyarakat paling bawah tidak fair kalau keluarga lebih mampu memperoleh subsidi yang bukan hak nya,” katanya.
Oleh karena itu, lanjut Sudirman, kementerian berencana mengubah pola subsidi listrik ini agar tepat sasaran, salah satunya dengan menggunakan kartu subsidi langsung ke masyarakat.
“Jadi kalau pakai kartu jadi jelas, siapa yang berhak menerima subsidi tersebut. Karena itu kami mendorong langsung ke pengguna. Pemerintah akan menyalurkan dana subsidi melalui kartu. Ini kita tidak menghilangkan subsidi. Tapi ke depan sedang dicari pola penyaluran subsidi yang lebih tepat," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
Terkini
-
Bank Mandiri Bagi Dividen Rp9,3 Triliun, Ini Jadwalnya
-
Apakah Gaji 3 Juta Bisa Beli Rumah KPR? Simak Penjelasan dan Skema Cicilannya
-
6 Ide Usaha Sampingan di Masa Pensiun Agar Tetap Produktif dan Bahagia
-
Langkah Keliru Danantara: Akuisisi Hotel di Mekkah Dinilai Berisiko dan Tabrak Mandat Investasi
-
Harga Cabai Rawit di Papua Pedas, Tembus Rp125 Ribu/Kg
-
Rupiah Bisa 'Bernafas Lega' Jelang Akhir Tahun
-
Pasca IPO, Superbank Tancap Gas! Laba Tembus Rp122 Miliar
-
Jelang Libur Nataru, Mayoritas Harga Pangan Nasional Kompak Melandai, Cabai dan Bawang Merah Turun
-
Sambut Nataru dan Tutup Buku 2025, BI Sesuaikan Jadwal Operasional Sistem Pembayaran
-
Tensi Panas! AS Adang Tanker Venezuela, Harga Minyak Mentah Global Langsung Melompat