Suara.com - Menteri Perdagangan Rachmat Gobel terlihat sumringah ketika Badan Pusat Statistik melaporkan neraca perdagangan Indonesia pada Juni 2015 mengalami surplus sebesar 477 juta dolar AS. Rachmat optimistis Indonesia mampu bersaing ketika Masyarakat Ekonomi ASEAN berlaku tahun 2016.
“Ini (surplus neraca perdagangan) sesuatu yang baik bagi Indonesia. Kami optimis kalau menyambut MEA 2016 Indonesia mampu bersaing dengan negara ASEAN lainnya,” kata Rachmat di Jakarta, Rabu (15/7/2015).
Rachmat menjelaskan hal tersebut lantaran neraca perdagangan Indonesia jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN surplus 221,9 juta dolar AS. Selain itu, sepanjang semester I 2015 menunjukkan di lingkup Asean, Indonesia hanya mengalami defisit dagang dengan Thailand.
"Khusus dengan negara-negara ASEAN pada bulan Juni dan selama Januari-Juni 2015 hanya mengalami defisit dengan Thailand," katanya.
Jika dirinci, neraca perdagangan Indonesia surplus terhadap Malaysia sebesar 113,7 juta dolar AS dan Singapura sebesar 104,5 juta dolar AS. Namun, neraca tersebut masih defisit dengan Thailand sebesar 340,3 juta dolar AS. Sementara itu, jika dibandingkan dengan negara-negara di ASEAN, secara kumulatif neraca perdagangan Indonesia surplus 344 juta dolar AS.
Oleh karena itu mengimbau kepada industri dalam negeri khusus untuk barang komponen mobil dan elektronika, agar menekan impor. hal tersebut dapat membuat perekonomian Indonesia menjadi lebih baik lagi. Selain itu, pihaknya mengaku akan meningkatkan kerja sama dengan berbagai negara non-trandisional misalnya negara-negara di Afrika dan Timur Tengah dalam sektor perdagangan.
"Itu makannya kita minta industri dalam negeri untuk buat agar impor bisa ditekan. Kita bisa buat itu kok, Indonesia bisa buat tapi malah milih impor (dari Thailand) dan kami juga berencana akan terus meningkatkan kerjasama perdagangan, terutama perkuat di Uni Eropa, " kata dia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025
-
Bolehkah JHT diklaim Segera Setelah Resign? Di Atas 15 Juta, Ada Aturan Khusus
-
Kereta Gantung Rinjani: Proyek 'Rp6,7 Triliun', Investor China Ternyata Tidak Terdaftar
-
Impor Teksil Ilegal Lebih Berbahaya dari Thrifting