Suara.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel mengaku bahwa pihaknya telah mengeluarkan izin impor gula rafinasi sebesar 600 ribu ton pada kuartal III, atau periode Juli hingga September 2015. Hal tersebut dilakukan guna memenuhi kebutuhan gula rafinasi dalam negeri.
"Untuk memastikan produksi industri makanan dan minuman jalan terus, izin sudah dikeluarkan, kurang lebih sebanyak 600.000 ton. Hal ini juga dilakukan untuk mencegah beredarnya gula impor ilegal," kata Rachmat, saat ditemui di kantornya, Kamis (23/7/2015).
Rachmat menjelaskan, selama ini masih banyak gula impor ilegal yang beredar di pasar, khususnya di daerah-daerah perbatasan. Oleh sebab itu, guna mengurangi adanya impor gula ilegal dan memajukan industri gula rafinasi, pemerintah pun menerbitkan izin impor.
"Banyak yang menyalahkan industri gula rafinasi, padahal dari selundupan. Ini yang suka merembes ke pasar. Makanya kita terbitkan izin impornya," kata Rachmat.
Dengan dikeluarkannya izin tersebut, Rachmat berharap bisa mengefektifkan dan menjaga produksi gula rafinasi yang diberikan kepada industri makanan dan minuman untuk tidak disalahgunakan. Meski izin impor telah diterbitkan, pihaknya mengaku akan terus mengevaluasi kebijakan tersebut, apakah efektif atau tidak meredam maraknya impor gula yang masuk secara ilegal, khususnya dari pintu-pintu di wilayah perbatasan.
"Untuk mengevaluasi kegiatan produksi makanan dan minuman. Oleh karena itu, kenapa gula rafinasi harus kita dorong juga? Karena banyak produk impor ilegal dari luar negeri yang masuk," katanya.
Sekadar informasi, pada kuartal I tahun 2015 periode Januari-Maret, telah diterbitkan izin Importir Produsen (IP) sebesar 672.676 ton dengan realisasi mencapai 99,83 persen atau sebesar 671.517 ton. Sementara di kuartal II tahun 2015 periode April-Juni, diterbitkan IP sebanyak 945.642 ton. Hingga pertengahan Juni 2015 lalu, realisasi baru sebesar 62,08 persen atau sebesar 587.028 ton. Jika diakumulasikan, total impor gula rafinasi dari semester I pada 2015 sudah mencapai sebesar 1.576.000 ton.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Menkeu Purbaya Buka Lowongan Kerja Besar-besaran, Lulusan SMA Bisa Melamar jadi Petugas Bea Cukai
-
Pajak UMKM 0,5 Persen Bakal Permanen? Purbaya: Tapi Jangan Ngibul-ngibul Omzet!
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Aguan Punya Mal Baru Seluas 3,3 Hektare, Begini Penampakkannya
-
Gudang Beku Mulai Beroperasi, BEEF Mau Impor 16.000 Sapi Tahun Depan
-
Proses Evaluasi Longsor di Tambang PT Freeport Selesai Antara Maret atau April
-
Bahlil Dorong Freeport Olah Konsentrat Tembaga Amman
-
Purbaya Pesimis DJP Bisa Intip Rekening Digital Warga Tahun Depan, Akui Belum Canggih
-
Sempat Tolak, Purbaya Akhirnya Mau Bantu Danantara Selesaikan Utang Whoosh
-
Purbaya Duga Pakaian Bekas Impor RI Banyak dari China, Akui Kemenkeu Lambat Tangani