Suara.com - Perlambatan pertumbuhan ekonomi global berimbas ke Indonesia, terutama sektor perbankan. Melihat kondisi perlambatan ekonomi nasional, Otoritas Jasa Keuangan merevisi Rencana Bisnis Bank.
Hal tersebut terpaksa dilakukan OJK agar industri perbankan dalam negeri tidak terpuruk dengan perlambatan ekonomi global. OJK merevisi target pertumbuhan kredit pada tahun ini dari 16 persen hingga 17 persen, menjadi 13 persen sampai 15 persen.
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad mengatakan hingga saat ini OJK sudah menerima RBB dari 108 bank untuk merevi target pertumbuhan kredit perbankan.
"Kami sudah menerima RBB, setelah semua lengkap kita terima dari 118 bank memang baru 108 yang menyampaikan, sisanya menyusul, tapi ini sudah mewakili. Terjadi penurunan kredit dan DPK. Sehingga terjadi moderasi dari 16-17 persen sekarang bergeser ke 13-15 persen ini menggambarkan kredit turun -2,67 persen," kata Muliaman di Jakarta, Jumat (24/7/2015).
Menurut dia revisi target kredit perbankan tersebut yaitu bank-bank yang masuk dalam kelompok BUKU III atau perbankan dengan modal inti Rp5 triliun hingga Rp30 triliun. Rata-rata memangkas pertumbuhan kredit 2,7 persen.
Kendati demikian, OJK optimistis target kredit yang telah direvisi dapat tercapai tahun ini, meski kondisi perkonomian nasional dan global sedang terpuruk.
"Kami sangat berharap di tengah optimisme yang berkembang di Semester II 2015 ini bisa dicapai," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Gandeng Raksasa Pengembang Jepang, Sinar Mas Land Hadirkan Kota Wisata Ecovia
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
Terkini
- 
            
              Ahli Ungkap Efektivitas dan Tantangan Program MBG
- 
            
              Danantara Sebut Ekspatriat di Garuda Indonesia Bawa Contoh Sukses yang Wajib Ditiru
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              IHSG Naik ke 8.184 di Akhir Bulan, Pasar Saham Mulai Rebound?
- 
            
              BCA dan PMI Dorong Generasi Muda Wujudkan Semangat Kemanusiaan Lewat Aksi Donor Darah
- 
            
              Pertamina NRE Tancap Gas: Produksi Listrik Melonjak 19,2 Persen, Lampaui Target Triwulan III 2025
- 
            
              TelkomGroup Lakukan Topping Off, Operasikan Hyperscale Data Center NeutraDC Nxera Batam
- 
            
              Seminar Telkom AI Connect: Perkuat Sinergi Perguruan Tinggi dan Industri untuk Keunggulan Digital
- 
            
              BRI Peduli Gerakkan Roda Ekonomi Sirkular dari Minyak Jelantah Sisa Rumah Tangga
- 
            
              Peristiwa Ponpes Ambruk Buat Kementerian PU Latih Para Santri Teknik Konstruksi