Suara.com - Kurs dolar AS melonjak terhadap mata uang utama lainnya pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena data ekonomi yang kuat dari negara itu mendukung ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga pada akhir tahun.
Departemen Perdagangan melaporkan pada Kamis bahwa ekonomi AS tumbuh pada tingkat tahunan 2,3 persen pada kuartal kedua, sebuah lompatan moderat dari pertumbuhan direvisi 0,6 persen pada kuartal pertama.
Meskipun angka terbaru di bawah konsensus pasar untuk pertumbuhan 2,5 persen, masih menunjukkan pemulihan ekonomi AS yang sehat dari pelemahan di kuartal pertama.
Data juga konsisten dengan pernyataan Federal Reserve yang dirilis pada Rabu. Bank sentral mengatakan bahwa ekonomi AS berkembang "secara moderat," dengan perbaikan tambahan di perumahan dan pasar tenaga kerja.
Para analis mengatakan Fed telah meningkatkan penilaian atas kinerja ekonomi, mendukung pandangan populer bahwa kenaikan tingkat suku bunga pertama sejak 2006 mungkin terjadi akhir tahun ini.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,59 persen menjadi 97,549 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan di New York, euro turun menjadi 1,0921 dolar dari 1,1006 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,5600 dolar dari 1,5610 dolar pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7286 dolar dari 0,7298 dolar.
Dolar AS dibeli 124,24 yen Jepang, lebih tinggi dari 123,94 yen di sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9701 franc Swiss dari 0,9670 franc Swiss dan sedikit menguat menjadi 1,2999 dolar Kanada dari 1,2936 dolar Kanada. (Antara/Xinhua)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Tahun 2025, Update Terbaru OJK Desember
-
Daftar Bank yang Tutup dan 'Bangkrut' Selama Tahun 2025
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya
-
Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
BUMN Infrastruktur Targetkan Bangun 15 Ribu Huntara untuk Pemulihan Sumatra
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas