Suara.com - Pemerintah menjalankan sejumlah langkah untuk mencegah perlambatan ekonomi sehingga dapat menjaga perfoma perekonomian nasional.
"Ketenangan kita menghadapi situasi ini harus kita jaga. Kita tidak meremehkan, tetapi harus waspada dan hati-hati," kata Presiden Joko Widodo dalam sebuah kesempatan wawancara khusus dengan LKBN Antara, TVRI dan RRI di Kantor Presiden Jakarta, Rabu (12/8/2015).
Presiden mengatakan langkah pertama yang dilakukan untuk mendorong perputaran ekonomi adalah dengan mendorong penyerapan anggaran pemerintah.
"Saya dorong adalah serapan anggarannya cepat keluar. Uang APBN secepatnya harus keluar untuk belanja modal, belanja barang harus segera keluar karena mempengruhi ekonomi di masyarakat, konsumsi di masyarakat. Baik serapan anggaran APBN, di APBD yang sekarang posisi masih kecil," kata Presiden.
Kepala Negara mengatakan dalam jangka waktu lima bulan ke depan, penyerapan anggaran harus didorong ke angka 88 persen.
"Belanja modal baru terserap 12 persen artinya dalam waktu lima bulan ini harus membelanjakan 88 persen, uangnya ada tinggal membelanjakan. APBD juga sama, terakhir saya melihat masih disimpan di bank Pembangunan daerah kurang lebih Rp273 triliun ini juga kita dorong bupati, walikota dan gubernur untuk ini segera digunakan agar ada pergerakan ekonomi yang kelihatan," kata Presiden.
Presiden Joko Widodo juga mengatakan selain mendorong pembelanjaan APBD dan APBN, dana yang dimiliki BUMN juga harus dibelanjakan di sektor yang tepat sehingga berkontribusi pada penggerakan roda ekonomi nasional.
"Dari BUMN, yang belum dibelanjakan, terakhir saya memperoleh data ada Rp130 Triliun, ini juga harus di gas agar uang itu segera dibelanjakan pada sektor yang tepat. Dan yang keempat, tentu saja belaja swasta yang besar, investasi swasta besar yang harus didorong terus agar mereka percaya diri bahwa ekonomi ke depan lebih baik. Yang paling penting memberikan kepercayaan itu," paparnya.
Presiden menambahkan,"dan kemudian yang terakhir investor, investasi dari luar, diperlukan uang masuk sebanyak-banyaknya.
"Sebab itu kita benahi kantor nasional pelayanan satu pintu, 'one stop service, kenapa kita lakukan regulasi untuk sederhanakan semuanya, baik di pelabuhan di kementerian semua disederhanakan agar menarik," ucap Presiden Joko Widodo.
Agar ada uang masuk yang bisa menurunkan (nilai tukar-red) kurs, bisa menaikkan indeks harga saham, tetapi sekali lagi situasi global merupakan tantangan yang berat, katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Sentimen Global Dorong IHSG Lanjut Menguat Hari Ini, Asing Net Buy Rp 1 Triliun
 - 
            
              Potensi Ekonomi Sektor Obat dan Makanan Tembus Rp6 Ribu T
 - 
            
              Ojol dan Kurir Dijamin BPJS Ketenagakerjaan Tahun 2026, Ini Ketentuannya
 - 
            
              Ignasius Jonan 2 Jam Bertemu Prabowo, Bahas Proyek Kereta Cepat Bareng AHY?
 - 
            
              Jadwal Pembagian Dividen AVIA, Tembus Rp 600 Miliar untuk Pemegang Saham
 - 
            
              BRI Peduli dan YBM BRILian Salurkan Bantuan Tanggap Darurat Banjir Sukabumi
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Menkeu Purbaya Sebut Krisis China Tak Mungkin, Singgung Sistem Komunis
 - 
            
              Menkeu Purbaya Optimis Pertumbuhan Ekonomi Kuartal IV Tembus 5,5 Persen