Pengusaha penggemukan sapi (fedlotter) yang diketahui "nakal" atau terlibat dalam kartel daging sapi maka tidak akan diberikan rekomendasi impor sapi.
"Itu (fedlotter yang nakal) menjadi pertimbangan, saya katakan kalau secara pribadi saya tidak keluarkan rekomendasi, tapi kami lihat regulasi yang ada di Kementerian Pertanian," kata Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman usai pertemuan tertutup dengan Asosiasi Perunggasan, Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Kamis (20/8/2015) malam.
Ia mengatakan pihak-pihak yang terbukti melakukan penahanan stok daging sapi untuk didistribusikan harus ditindak tegas.
"Kalau ada yang terbukti itu kan domainnya KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha), kepolisian, kalau ada yang terbukti kami minta ditindak tegas," ujarnya.
Terkait impor sapi, ia mengatakan prinsip Kementerian Pertanian adalah mengimpor seluruh komoditas strategis sesuai dengan kebutuhan dalam negeri.
"Itu tidak bisa ditawar kita harus melindungi petani (atau peternak) kita," katanya sambil menambahkan pihaknya telah terjun ke lapangan untuk memastikan persediaan sapi yang ada.
Hingga saat ini, lanjutnya, ada sekitar 198 ribu ekor sapi di tempat penggemukan.Salah satu tempat yang dikunjungi Kementerian Pertanian adalah tempat penggemukan sapi di Banten yang ternyata memiliki 21 ribu ekor. Dari total tersebut, sapi yang siap potong ada 4000 ekor.
Kemudian, pihak Kementan juga meninjau ke tempat penggemukan sapi di Cianjur, Jawa Barat dan mendapati sebanyak 13 ribu ekor sapi.
"Sekarang kami yakini bahwa data ini benar dan kami diskusi dengan mereka mengatakan bahwa stok kita cukup untuk empat bulan," ujarnya.
Dengan total stok sapi sebanyak 198 ribu ekor, ia mengatakan jika kebutuhan Jabodetabek membutuhkan 40 ribu ekor sapi tiap bulan, maka stok tersebut mampu mencukupi kebutuhan hingga empat bulan mendatang.
"Buktinya sekarang harga daging sudah turun, artinya tidak ada masalah," tegasnya. (Antara)
Berita Terkait
-
Indonesia Tambah 184 Ribu Ekor Sapi Impor
-
Jelang Perubahan Regulasi, BEEF Siapkan Langkah Impor Sapi Brasil
-
Pemerintah Pasang Target Impor 200 Ribu Sapi di 2025, Demi Susu untuk Siswa
-
Kemendag Diminta Tak Terburu-buru Terbitkan Izin Impor Sapi Bakalan, Utamakan Peternak Lokal
-
Habiburokhman Klaim Rencana Prabowo Impor 1,5 Juta Sapi Bakal Bermanfaat Besar
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
BGN Bentuk Tim Sendiri Teliti Keracunan MBG: Apa Betul Keracunan atau Alergi?
-
Lagi, LPS Pangkas Tingkat Bunga Penjaminan Bank Jadi 3,5 Persen
-
Laba BSI Tumbuh Tinggi, Dua Bisnis Ini Jadi Kontributor Utama
-
Pemda Kaltim Protes Dana Transfer Daerah Dipotong: Kami Penyumbang Penerimaan Negara!
-
Didorong Keputusan The Fed, Harga Emas Antam Kembali Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Masa
-
Ekonomi Hari Ini: Asing Borong, Saham CDIA dan BUMI Jadi Idola, USD 1 Tembus Rp 16.600
-
Bea Cukai Siap-siap! Menkeu Purbaya Incar Becuk dan e-Commerce "Sweeping" Rokok Ilegal
-
Akui Bunga Kredit Perbankan Lambat Turun, BI Minta Tolong ke Pemerintah dan Pengusaha
-
RS Azra Percayakan Implementasi Host Bridging System Kepada AdMedika Untuk Percepat Layanan Pasien
-
5 Fakta Krisis Singapura: Harga Sewa Melambung hingga Restoran Tutup