Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengenalkan potensi kerjasama yang dapat dibangun lebih besar antara Indonesia dan Korea Selatan. Itu disampaikan saat jamuan makan malam bersama sejumlah pengusaha Korsel.
"Indonesia dan Korsel sejak beberapa tahun lalu telah menjadi negara sahabat dan memiliki hubungan yang amat kuat," kata JK dalam pidato pembukaannya di Hotel Conrad, Seoul, Jumat (28/8) malam.
Kendati umur negara Korsel dengan Indonesia sama-sama berusia 70 tahun, namun Korsel lebih dahulu menjadi negara maju dibanding Indonesia. Wapres mengatakan Indonesia memiliki pemimpin yang berlatar belakang sebagai pengusaha.
Sehingga paham apa yang diperlukan oleh investor serta pengusaha untuk bekerja sama dengan Indonesia guna membangun ekonomi. JK yakin Indonesia dapat kembali bangkit secara positif meski saat ini perekonomian tengah melambat.
"Namun jika kita membandingkan dengan negara di Asia, khususnya Asia Selatan, maka Indonesia berkondisi lebih baik dibanding negara tetangga," jelas JK.
Kendati selama beberapa tahun lalu Indonesia bergantung kepada ekspor komoditas dan bahan baku mentah. Saat ini untuk meningkatkan ekonomi Indonesia lebih baik maka RI melarang ekspor barang mentah. Semisal pengusaha tambang harus membangun smelter bahan mentah logam untuk memberikan nilai tambah terhadap produk yang dihasilkan.
"Kami mengerti bagaimana pembangunan di Korea Selatan, bagaimana industri menjadi sangat penting bagi ekonomi," jelas JK.
JK melakukan kunjungan ke Seoul untuk menjadi pembicara utama dalam Konferensi Tingkat Tinggi Perdamaian yang diselenggarakan oleh Federasi Perdamaian Universal. Selain itu, JK juga melakukan sejumlah pertemuan dengan beberapa pengusaha asal Korsel untuk mendorong investasi masuk ke Indonesia sehingga menambah lapangan pekerjaan bagi masyarakat. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
Pemerintah: Peserta BPJS Ketenagakerjaan Bisa Kredit Rumah dengan Bunga Rendah
-
Dongkrak Kredit, OJK Rilis Aturan Pembiayaan UMKM
-
Utang Luar Negeri Turun Jadi 432,5 Miliar Dolar AS, Ini Sebabnya
-
Syarat Gaji Minimal untuk Pengajuan KPR Subsidi Pemerintah: UMR Bisa Dapat?
-
Peserta JKN di Aceh Selatan Rasakan Manfaat Layanan Kesehatan Tanpa Hambatan
-
Pemerataan Pembangunan Infrastruktur hingga ke Wilayah Timur Indonesia
-
Telkom Hadirkan Fasilitas Air Bersih bagi Masyarakat Adat Bonokeling di Banyumas
-
Buah Konsistensi dan Keunggulan Tata Kelola, Telkom Akses Pertahankan TOP GRC Award 2025
-
Menkeu Purbaya Guyur Bank BUMN Rp200 Triliun, Para Bos Himbara Disebut Pusing Tujuh Keliling
-
9 Kontroversi Bahlil Lahadalia Sejak Menjabat Menteri