Suara.com - Pemerintah Cina hingga saat ini gencar meyakinkan pemerintah Indonesia agar memilih mereka menggarap proyek kereta cepat yang akan menghubungkan Jakarta-Bandung.
Setelah berdiskusi empat mata dengan Menko Perkonomian Darmin Nasution, Jumat (28/8/12015), hari ini, Senin (31/8/2015), Duta Besar Cina untuk Indonesia Xie Feng mendatangi kantor Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli.
Pertemuan empat mata yang berlangsung selama satu jam setengah tersebut untuk membicarakan proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung.
“Kedatangan kami ke sini membicarakan tentang proyek pembangunan kereta cepat dan hal-hal yang berhubungan dengan pembangunan ini,” kata Xie Feng dalam konferensi pers di kantor Kemenko Martim.
Dalam pertemuan tadi, Feng meyakinkan bahwa Cina mampu menggarap proyek kereta cepat sepanjang 200 kilometer.
Feng mengatakan Cina sudah memiliki banyak pengalaman dalam menggarap proyek yang sama di beberapa kawasan tropis di Cina, yakni Pulau Hainan. Hal inilah yang membuat Negeri Tirai Bambu mampu menjalankan mandat pemerintah Indonesia dalam proyek infrastruktur tersebut.
"Tiongkok merupakan satu-satunya negara yang berhasil membangun dan mengelola kereta cepat dengan kecepatan 350 kilometer per jam, dan juga merupakan satu-satunya negara yang berhasil mengelola kereta cepat di kawasan tropis, sedang dan dingin," kata Feng.
Selain itu, Feng yakin dengan proposal atau studi kelayakan (feasibility study) yang sudah ditawarkan kepada pemerintah Indonesia. Proposal tersebut, katanya, merupakan penawaran terbaik dari Cina dibanding Jepang.
"Cina telah menawarkan proposal terbaik untuk proyek kereta cepat. Saya memiliki keyakinan penuh untuk proposal ini. diharapkan ini bisa menjadi pertimbangan bagi pemerintah dalam menentukan pilihannya nanti,” katanya.
Seperti tak mau kalah dengan Jepang yang menyebut dalam proposal mereka akan melayani konektivitas ke Cirebon, bahkan Surabaya, Cina juga berencana membangun kereta cepat melewati tiga stasiun di Jakarta, yakni Gambir, Manggarai, dan Halim
"Ketiga stasiun ini pasti lebih memudahkan masyarakat Ibu Kota gunakan kereta cepat," katanya.
Keret cepat akan memangkas waktu tempuh perjalanan dari Jakarta- Bandung, sebelumnya dua hingga tiga jam menjadi sekitar 34 menit.
Dalam proposal, Jepang menganggarkan proyek ini memakan anggaran sebesar 6,2 miliar dolar AS. Sedangkan Cina menganggarkan biaya pembangunan lebih murah, yakni 5,5 miliar dolar AS.
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Pembangunan Akses Tol Bitung oleh Paramount Land Capai 80 Persen
-
PNM Bersama Holding Ultra Mikro Wujudkan Akses Keuangan Merata
-
Leony, Warisan Bisa Dikecualikan dari Pajak Penghasilan Tapi BPHTB Mengintai
-
Luhut Temui Aliansi Ekonom Indonesia, Bahas 7 Tuntutan ke Pemerintah
-
Cadangan Migas Baru Ditemukan di Muara Enim
-
Bandara Supadio Mulai Layani Penerbangan Internasional
-
Kemendag Ultimatum Gold's Gym, Harus Ganti Rugi Anggota Usai Penutupan Gerai Mendadak
-
Menkeu Purbaya Resmi Guyur Dana Jumbo Rp 200 Triliun ke Perbankan
-
Pabrik Baja di Surabaya Tumbang Imbas Gempuran Produk Impor
-
Emas Antam Kembali Mahal, Harganya Rp 2.095.000 per Gram