Suara.com - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDT) Marwan Jafar bingung ketika mengetahui anggaran kementeriannya pada 2016 dipangkas sebesar Rp1,8 triliun. Anggaran sebelumnya Rp9 triliun.
Pemotongan dilakukan oleh Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro. Padahal saat Kemendes menggelar rapat kerja dengan Komisi V DPR, anggaran Rp15 triliun dalam RAPBN 2016 sudah disetujui. Namun, saat ini anggarannya dipotong menjadi Rp7,2 triliun dari sebelumnya Rp9 triliun.
"Saya juga jadi bingung. Saya menilai ini memang belum ada sinkronisasi yang baik dan utung dari kementerian seperti Bappenas dan Kementerian keuangan. Katanya, pemotongan itu dilakukan untuk memprioritaskan kegiatan lain. Ini kan jadi bingung. Dulu Komisi V sudah setujui kenapa jadi berubah," ungkapnya dalam rapat Badan Anggaran di DPR, Jakarta, (8/9/2015).
Dengan adanya pemotongan anggaran tersebut, ia menilai nantinya akan mengganggu program-program Kementerian PDT yang sudah disusun olehnya.
"Contohnya, program mengentaskan 11-12 ribu desa yang sangat tertinggal. Karena ada kurang lebih 34 ribu desa tertinggal menurut data Podes 2015 itu jadi terkendala semua. Kita ada 9 program prioritas yang pasti akan terkendala," ungkapnya.
Belum lagi permintaan Presiden Joko Widodo untuk menyediakan 9 juta hektare lahan dan memobilisasi 3,5 juta kepala keluarga transmigrasi. "Ini akan mengalami kendala dan pengiritan anggaran secara signifikan karena pemotongan anggaran ini," tegasnya.
Marwan sangat berharap pagu anggaran indikatif yang saat ini dapat berubah. Hal ini dilakukan agar semua program prioritas Kementerian PDT dapat berjalan dengan maksimal dan mampu mensejahterakan masyarakat yang tinggal di daerah tertinggal.
"Semoga ini anggarannya dapat berubah. Karena kan belum ketok palu juga. Jadi biar program kami jalan dengan baik dan tidak terkendala karena minimnya anggaran," tegasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
INET Umumkan Rights Issue Jumbo Rp1,78 Triliun, Untuk Apa Saja Dananya?
-
Tukad Badung Bebas Sampah: BRI Gandeng Milenial Wujudkan Sungai Bersih Demi Masa Depan
-
Lowongan Kerja KAI Properti untuk 11 Posisi: Tersedia untuk Semua Jurusan
-
Cukai Tembakau Tidak Naik, Ini Daftar Saham yang Diprediksi Bakal Meroket!
-
BRI Peduli Salurkan Ambulance untuk Masyarakat Kuningan, Siap Layani Kebutuhan Darurat!
-
IHSG Cetak Rekor Pekan Ini, Investor Asing Banjiri Pasar Modal Indonesia
-
Cara Hemat Rp 10 Juta dalam 3 Bulan untuk Persiapan Bonus Natal dan Tahun Baru!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Beda Jenjang Karier Guru PNS dan PPPK, Apakah Sama-sama Bisa Naik Jabatan?