Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli berencana akan meningkatkan turis yang datang ke Indonesia. Menurutnya, semakin besar turis yang datang ke Indonesia dapat meningkatkan devisa negara.
"Saat ini kita turis yang datang baru sekitar 10 juta wisatawan. Nah tadi hasil rapatnya kita mau tingkatkan menjadi 20 juta wisatawan dalam lima tahun. Dengan demikian devisa kita akan bertambah," kata Rizal saat ditemui usai Rapat Koordinasi di kantornya, Senin (14/9/2015).
Untuk mewujudkannya, Rizal mengaku telah mengatur beberapa strategi. Salah satunya adalah dengan menambah negara-negara penerima fasilitas bebas visa.
"Ini merupakan cara yang paling tepat untuk menambah cadangan devisa kita juga. Tapi, kita seleksi lagi negara-negara ini. Kalau negara yang aktif dalam kejahatan narkotika dan aktif dalam ekport ideolegi kekerasan garis keras ini pasti akan kita coret. Karena kita nggak mau kalau Indonesia menjadi negara yang ada pertentangan ideologi garis keras. Itu strategi yang pertama," katanya.
Rizal juga akan mengembangkan daerah-daerah yang memiliki pariwisata yang sangat baik, namun belum dikenal. Ada sekitar 222 daerah yang akan dikembangkan. Namun untuk tahun ini, pihaknya akan fokus kepada 10 daerah terlebih dahulu.
"Ada 222 lokasi yang minta pada menteri pariwisata yang minta dikembangkan. Kami tadi rapat kita putuskan untuk fokus dulu di 10 lokasi wisata yang paling potensial meningkatkan jumlah turis. Yang lain tentu akan kita kembangkan juga. Tetapi kita fokus dulu ke 10 ini akan kita konsen dalam menciptakan dan meningkatkan turisme. Contohnya di Danau Toba, Bromo, Labuan Bajo dan masih banyak lagi," ungkapnya.
Selain itu, untuk daerah wisata di Jakarta, Pihaknya akan memperbaiki dan mengembangkan Pulau Seribu agar menjadi destinasi wisata yang menarik.
"Sebagian besar wisman yang datang ke Indonesia itu ke Jakarta. Jadi kita akan kembangkan pulau seribu untuk menjadi destinasi wisata," tuturnya.
Hari ini, Rizal Ramli memanggil tiga menteri kabinet kerja Jokowi-JK di kantornya untuk menggelar rapat koordinasi. Menteri-menteri tersebut adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Menteri Pariwisata Arief Yahya.
Selain para menteri, rakor yang dimulai pada pukul 10.00, juga dihadiri oleh Presiden Direktur Airnav Indonesia Bambang Tjahjono dan Kasal Ade Supandi. Rizal akan membahas mengenai sektor penerbangan dan sektor pariwisata. Rapat berlangsung tertutup.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Sinyal Kuat Menkeu Baru, Purbaya Janji Tak Akan Ada Pemotongan Anggaran Saat Ini
-
Lampung Jadi Pusat Energi Bersih? Siap-Siap Gelombang Investasi & Lapangan Kerja Baru
-
Dirut Baru Siap Bawa Smesco ke Masa Kejayaan
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Di Tengah Badai Global, Pasar Obligasi Pemerintah dan Korporasi Masih jadi Buruan
-
Telkomsel, Nuon, dan Bango Kolaborasi Hadirkan Akses Microsoft PC Game Pass dengan Harga Seru
-
Sosok Sara Ferrer Olivella: Resmi Jabat Kepala Perwakilan UNDP Indonesia
-
Wamen BUMN: Nilai Ekonomi Digital RI Capai 109 Miliar Dolar AS, Tapi Banyak Ancaman
-
Netmonk dari PT Telkom Indonesia Berikan Layanan Monitoring Jaringan Mandiri
-
Tantangan Berat Tak Goyahkan PGAS: Catat Laba Bersih Rp2,3 Triliun di Tengah Gejolak Global