Suara.com - Badan Pusat Statistik akan menggalar sensus ekonomi tahun 2016 mendatang. Sensus ini untuk memotret perekonomian Indonesia di luar sektor pertanian.
Kepala BPS Suryamin mengatakan untuk melakukan sensus ekonomi 2016 ini, BPS membutuhkan anggaran sekitar Rp3,4 triliun. Hal tersebut lantaran, pada 2016 nanti BPS akan melakukan sensus yang lebih dalam kepada 28 juta jenis usaha.
"Direncanakan dari anggaran tahun 2016 sebesar Rp3,4 triliun. Tapi ada kemungkinan dipotong anggarannya. Kan semua Kementerian Lembaga dapat pemotongan. Tapi kalaupun ada, itu bukan anggaran BPS secara keseluruhan," kata Suryamin saat ditemui di kantornya, Senin (14/9/2015).
Nantinya anggaran tersebut akan digunakan untuk biaya operasional dan biaya lain-lain saat melakukan sensus. Selain itu, sektor yang akan masuk dalam sensus kali ini bertambah menjadi 16 sektor.
Antara lain sektor perindustrian, pertambangan, listrik, gas dan air bersih, konstruksi perdagangan, restoran, komunikasi, keuangan, jasa dan sebagainya.
Ia pun mengakui bahwa anggaran ini dinilai sangat besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Tingginya biaya tersebut tergolong masih wajar. Selain karena mencakup seluruh pelaku usaha, sensus juga akan diikuti oleh seluruh pelaku usaha se-Indonesia.
"Memang sangat besar. Mengingat skala usaha yang akan di survei. Mulai dari kelontong sampai usaha warung makan. Omzet, pendapatan, tenaga kerja, gaji pegawai, sampai bayar pajak semua akan kami hitung," ungkapnya.
Suryamin mengatakan, sensus ekonomi ini akan dimulai pada Mei 2016 mendatang. Diperkirakan sensus ekonomi ini akan selesai pada 2018.
"Jadi Sensus Ekonomi 2016 adalah SE yang ke-4 kalinya, setelah sebelumnya berlangsung pada 1986, 1996 dan 2006. Sensus ini akan digelar pada Mei 2016, lalu dilanjutkan pada awal 2017 dan diperkirakan selesai pada 2018," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Bukan Sekadar Bantuan, Pemberdayaan Ultra Mikro Jadi Langkah Nyata Entaskan Kemiskinan
-
BEI Rilis Liquidity Provider Saham, Phintraco Sekuritas Jadi AB yang Pertama Dapat Lisensi
-
Ekonomi RI Melambat, Apindo Ingatkan Pemerintah Genjot Belanja dan Daya Beli
-
Pakar: Peningkatan Lifting Minyak Harus Dibarengi Pengembangan Energi Terbarukan
-
Pertamina Tunjuk Muhammad Baron Jadi Juru Bicara
-
Dua Platform E-commerce Raksasa Catat Lonjakan Transaksi di Indonesia Timur, Begini Datanya
-
KB Bank Catat Laba Bersih Rp265 Miliar di Kuartal III 2025, Optimistis Kredit Tumbuh 15 Persen
-
Ekspor Batu Bara RI Diproyeksi Turun, ESDM: Bukan Nggak Laku!
-
IHSG Berhasil Rebound Hari Ini, Penyebabnya Saham-saham Teknologi dan Finansial
-
Pengusaha Muda BRILiaN 2025: Langkah BRI Majukan UMKM Daerah