Suara.com - Presiden Joko Widodo telah mengajak investor Timur Tengah, khususnya Uni Emirat Arab berinvestasi sejumlah proyek nasional. Namun itu dinilai aka sia-sia.
Pengamat Ekonomi dari Universitas Gajah Mada, Tony Prasetiantono menjelaskan tidak ada sejarahnya Timur Tengah memberikan investasi besar ke Indonesia. Sementara Indonesia berharap banyak mereka mengucurkan dana.
"Pak Jokowi pergi ke Timur Tengah, dengan harapan mereka menaruh dana ke Indonesia. Tapi mana? Dan tidak ada pengalaman kita Timur Tengah itu kirim uang banyak ke Indonesia, itu nggak ada. Ya maaf itu agak sia – sia," nilai Tony saat berbincang dengan suara.com akhir pekan lalu.
Tony menjelaskan Timur Tengah pun mempunyai masalah di tengah pelambatan ekonomi global. Terutama harga minyak yang tengah jatuh sampi di kisaran 40 dolar AS perbarrel.
"Jadi kita membanyangkan punya banyak kesamaan, kita kirim haji banyak, umroh banyak, muslim terbesar di dunia, terus mereka kirim uang. Ternyata nggak seperti itu, mereka juga punya problem harga minyak dari 100 dolar AS perbarrel ke 40 dolar AS perbarrel. Indonesia maunya dalam jangka pendek tiba – tiba ada modal datang brek, terus rupiah menguat," kata dia.
Ajakan Jokowi agar investor Timur Tengah ini untuk menggenjot pembangunan di tengah pelemahan ekonomi. Sebab Indonesia perlu banyak uang untuk membangun itu. Hanya saja perlu banyak waktu agar asing bisa menanamkan dana ke Indonesia.
"Perbaikan struktur itu perlu waktu. Investor masuk perlu waktu, nggak seketika masuk banyak, terus kita menguat itu nggak bisa," jelas dia.
Sementara paket-paket kebijakan ekonomi yang sudah dikeluarkan Jokowi sudah tepat. Tony menyebut paket kebijakan itu bukan untuk jangka pendek.
"Obat yang jangka pendek untuk perbaiki ekonomi itu hampir nggak ada. Kecuali kalau kita negara besar, punya cadangan devisa yang besar 300 miliar dolar AS. Tapi kan cadangan devisa kita malah tinggal 100 miliar dolar AS. Memang sekarang ini kita harus berusaha meyakinkan investor untuk datang ke Indonesia. Tapi semuanya itu perlu waktu," tutupnya. (Wita Ayodhyaputri)
BERITA MENARIK LAINNYA:
Kisah Menyentuh Jaxon, Bayi yang Lahir dengan Kepala Separuh
Kim Jong-un dan Fidel Castro Terima Penghargaan Bintang Soekarno
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
Terkini
-
Pemerintah Setop Insentif Mobil Listrik, Harga Moblis Bakal Makin Mahal?
-
Merak Macet, Menhub: Itu Gara-gara Gelombang Tinggi, Harap Dipahami
-
Resi Gudang Jadi Senjata Putus Praktik Ijon, Petani Dinilai Bisa Naik Kelas
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
Target Harga Saham BBRI Jelang Akhir Tahun, Bagaimana Analisisnya?
-
Menkeu Purbaya Balas Ramalan Bank Dunia
-
Melihat Potensi Cuan Industri Ergonomi di Tengah Tren Kerja Hybrid Indonesia
-
Harga Pangan Kompak Turun, Cabai hingga Beras Sama-Sama Terkoreksi
-
Cara Gabung NPWP Suami-Istri di Coretax, Panduan Lengkap dan Mudah
-
Jelang Pergantian Tahun, Sektor ESDM Catatkan PNBP sebesar Rp228 Triliun