Suara.com - Pemerintah melalui Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) berencana mengucurkan anggaran sebesar Rp1 triliun. Dana tersebut akan digunakan buat membiayai ekspor bagi perusahaan yang berkomitmen tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan.
Direktur Pelaksana I Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), Dwi Wahyudi mengungkapkan, pemerintah mempersiapkan program pembiayaan ekspor bagi pengusaha yang menjadi korban perlambatan ekonomi, seperti anjloknya harga komoditas, permintaan turun.
"Kita dapat penugasan khusus untuk ketahanan eksportir nasional. Bantuannya fasilitas pembiayaan eskpor bagi eksportir korban dari penurunan harga komoditas, permintaan turun, sehingga mereka bisa lebih tahan dan tidak PHK karyawan," katanya di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Senin (28/9/2015).
Dwi mengatakan, dana tersebut memang diperoleh dari Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk membantu para eksportir. Sebab, selama ini jatuhnya harga komoditi dikhawatirkan berdampak pada pemutusan hubungan kerja (PHK).
"Salah satu program intinya kita siap menyalurkan. Nanti estimasi untuk enam bulan tahun pertama Rp1 triliun. Sifatnya untuk ketahanan usaha," ungkapnya.
Dia menjelaskan, saat ini Komite Pembiayaan ekspor sedang melakukan pemetaan perusahaan-perusahaan mana saja yang nantinya akan mendapatkan suntikan modal tersebut.
LP3EI mempunyai anggaran Rp1 triliun yang bakal disalurkan kepada pengusaha di seluruh Indonesia yang memenuhi syarat. Dana tersebut disiapkan untuk 6 bulan pertama.
"Nanti ditentukan komoditas mana atau pelaku usaha mana yang dapatkan pembiayaan awal Oktober 2015. Yang pasti sektor padat karya, perusahaan yang pakai komponen dalam negeri dan sedang kesulitan menanggung harga komoditas yang turun,” katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
PLN Sebut Listrik di Aceh Kembali Normal, Akses Rumah Warga Mulai Disalurkan
-
Penerimaan Bea Cukai Tembus Rp 269,4 Triliun per November 2025, Naik 4,5%
-
BUMI Borong Saham Australia, Ini Alasan di Balik Akuisisi Jubilee Metals
-
Kemenkeu Klaim Penerimaan Pajak Membaik di November 2025, Negara Kantongi Rp 1.634 Triliun
-
BRI Peduli Siapkan Posko Tanggap Darurat di Sejumlah Titik Bencana Sumatra
-
Kapitalisasi Kripto Global Capai 3 Triliun Dolar AS, Bitcoin Uji Level Kunci
-
Kenaikan Harga Perak Mingguan Lampaui Emas, Jadi Primadona Baru di Akhir 2025
-
Target Mandatori Semester II-2025, ESDM Mulai Uji Coba B50 ke Alat-alat Berat
-
Ritel dan UMKM Soroti Larangan Kawasan Tanpa Rokok, Potensi Rugi Puluhan Triliun
-
Jurus Bahlil Amankan Stok BBM di Wilayah Rawan Bencana Selama Nataru