Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin di Jakarta, Kamis, mengatakan pada September 2015 terjadi deflasi sebesar 0,05 persen, dibanding Agustus. Dalam catatan BPS, bahan makanan penurunan harga daging ayam dan penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis pertamax menjadi penyumbang utama deflasi ini.
Suryamin mengatakan, harga daging ayam ras yang turun sekitar 9,31 persen menyumbang deflasi sebesar 0,13 persen. Penurunan harga karena suplai dan persediaan di sentra produksi melimpah dan mencukupi kebutuhan.
"Penurunannya ini terjadi di 62 kota Indeks Harga Konsumen (IHK). Penurunan tertinggi terjadi di Jambi sebesar 25 persen dan Pematang Siantar 23 persen. Ini memang supplainya masih sangat banyak, sampai teman-teman saya mau bisnis ayam karena banyak sekali ayam ras," kata Suryamin dalam konferensi pers di kantornya, Kamis (1/10/2015).
Komoditas lainnya adalah cabai merah yang turun hingga 10,98 persen dengan andil deflasi sebesar minus 0,09 persen. Terjadi penurunan di 58 kota IHK dengan daerah tertinggi di Padang Sidempuan dan Jambi 40 persen, serta Lhokseumawe 38 persen.
"Ini juga sama karena sudah masuk musim kemarau ini, makanya suplainya melimpah," katanya.
Ketiga, tarif angkutan udara mengalami penurunan sebesar 10,22 persen dengan andil deflasi sebesar 0,09 persen. Ini karena ada penurunan tarif bawah karena kabut asap di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Penurunan terjadi di 30 kota IHK, yang tertinggi di Palembang dan Ternate sebesar 22 persen.
Keempat, minyak goreng dengan penurunan harga sebesar 1,95 persen dengan andil 0,02 persen. Karena pasilan dari distributor lancar.
"Ini juga ada dampak penurunan harga minyak kelapa sawit dunia yang turun, tapi minyak goreng tidak turun," katanya.
Kelima bawang merah dengan penurunan sebesar 9,97 persen dengan andil deflasi sebesar 0,04 persen. Keenam Cabai rawit dengan penurunan sebesar 12,27 persen dan andilnya sebesar 0,02 persen. Ketujuh adalah penurunan harga BBM pertamax yang yang penetapan harganya berdasarkan mekanisme pasar penurunannya sekitar 0,53 persen dengan andil 0,02 persen. Terjadi di 68 kita IHK tertinggi di Tarakan sebesar 2 persen.
"Jadi deflasi September 0,05 persen terjadi deflasi pada bahan makanan 1,7 persen diikuti transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,4 persen. Daging dan hasil-hasilnya deflasi 5,2 persen, di mana yang paling besar daging ayam," ujar Suryamin.
Tag
Berita Terkait
-
Cabai Menjadi Andalan Pemerintah Kota Batu Atasi Inflasi
-
Gubernur Bank Indonesia: Harga Pangan Masih Tinggi dan Ancam Inflasi
-
Menkeu Sri Mulyani Siapkan Bonus Rp10 Miliar Untuk Pemda yang Berhasil Tekan Laju Inflasi
-
Tahan Laju Inflasi Akibat Kenaikan Harga BBM, Jokowi Perintahkan Kepala Daerah Gunakan APBD
-
Laju Inflasi RI Tembus 4,94 Persen, Tertinggi Sejak Oktober 2015
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Luhut Temui Aliansi Ekonom Indonesia, Bahas 7 Tuntutan ke Pemerintah
-
Cadangan Migas Baru Ditemukan di Muara Enim
-
Bandara Supadio Mulai Layani Penerbangan Internasional
-
Kemendag Ultimatum Gold's Gym, Harus Ganti Rugi Anggota Usai Penutupan Gerai Mendadak
-
Menkeu Purbaya Resmi Guyur Dana Jumbo Rp 200 Triliun ke Perbankan
-
Pabrik Baja di Surabaya Tumbang Imbas Gempuran Produk Impor
-
Emas Antam Kembali Mahal, Harganya Rp 2.095.000 per Gram
-
IHSG Loyo Sepekan, Asing Bawa Kabur Rp 31,59 Miliar
-
Menkeu Purbaya Janji Hentikan Sisa Anggaran Menumpuk di Akhir Tahun
-
Bos SMGR Akui Persaingan Industri Semen RI Makin Ketat