Suara.com - Pemerintah mencermati laporan Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat terjadi deflasi sebesar 0,05 persen pada September 2015.
"Di satu sisi itu bagus, tapi kita juga harus mencermati dan mempelajari kemungkinan itu sebagai pertanda adanya permintaan yang melambat," kata Menko Perekonomian Darmin Nasution di Kantor Presiden Jakarta, Kamis (1/10/2015).
Menurut dia, ada sisi positif dan sisi negatif dari kondisi deflasi yang terjadi pada September 2015.
"Kita tidak bisa membanggakan itu sebagai keberhasilan, tapi itu juga bukan berita jelek," ucapnya.
Menurut dia, sisi positif kondisi itu adalah bahwa secara umum tidak terjadi kenaikan harga, khususnya harga pangan.
"Penyebab inflasi pada umumnya adalah harga pangan, dengan kondisi ini artinya secara umum tidak terjadi kenaikan harga pangan yang membuat kemudian inflasi terjadi," ucapnya, menjelaskan.
BPS mencatat pada September 2015 terjadi deflasi 0,05 persen dibanding bulan Agustus yang inflasi sebesar 0,39 persen.
"Setelah melewati musim Ramadhan dan Lebaran 2015, kontrol pemerintah dalam mengendalikan harga sudah cukup bagus," kata Kepala BPS Suryamin. Deflasi ini antara lain disumbang oleh penurunan harga pangan, transportasi serta bahan bakar jenis Pertamax. (Antara)
Berita Terkait
-
Ekonom Ungkap Data dari 'Purbaya Effect' ke Perekonomian Nasional
-
Bank Mega Syariah Optimistis Raih Kinerja Positif Hingga Akhir Tahun
-
KPK Tahan 5 Pengusaha yang Diduga Suap Eks Bupati Situbondo Karna Suswandi, Ini Nama-namanya
-
Usai dari Cilegon, Prabowo Ratas di Istana Bahas 18 Proyek Hilirisasi Senilai Rp600 Triliun
-
OJK: Aset Dana Pensiun Tembus Rp 1.593 Triliun
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025