Suara.com - Pemerintah disebut-sebut telah menyetujui rencana perpanjangan kontrak PT. Freeport Indonesia di Papua. Kontrak Freport akan berakhir pada 2021.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli menjelaskan kenapa isu tersebut muncul. Isu beredar lantaran kondisi keuangan yang menurun akibat isu pemerintah Indonesia tidak akan memperpanjang kontrak Freeport untuk menambang emas di Papua serta Freeport harus menanggung kerugian akibat investasi di Teluk Meksiko.
"Freeport ini lagi kepepet, Makanya dia kongkalikong denga pemerintah biar naik lagi. Nilai valuasinya turun ke 0,25 persen. Terus mereka juga lagi rugi sampai 15 miliar dolar AS di Meksiko dry hole, duit mereka hilang, makanya andalan satu-satunya ya Indonesia," kata Rizal saat rapat dengan Badan Anggaran di gedung DPR, Selasa (13/10/2015).
Karena merugi, kemudian Freeport mengajukan perpanjangan kontrak karya ke pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Rizal mengatakan pengajuan perpanjangan kontrak Freeport selama ini selalu disetujui lantaran banyak pejabat di pemerintahan yang mencari keuntungan pribadi dengan melakukan KKN.
"Lihat aja dia, kan sudah 50 tahun di Indonesia, terus bayar royalti cuma 1 persen. Gimana nggak dibilang KKN. Ini kan merugikan sekali. Pejabat kita juga gampang disuap, makanya pikiran Freeport soal perpanjangan kontrak di Indonesia suatu hal yang mudah. Wong gampang disuap. Nah kalau ada isu perpanjangan kontrak ini saham Freeport kan langsung naik, untungnya buat Indonesia apa. Makanya ini kita harus ketat dan saling bekerja sama," katanya.
Rizal pun mengajukan tiga syarat kepada Freeport jika ingin kontraknya tetap diperpanjang.
Pertama, Freeport harus membayar royalti kepada Indonesia sebesar 6-7 persen. Kedua, harus melakukan divestasi, hal ini dilakukan agar persyaratan pemerintah dapat masuk ke dalam Freeport. Ketiga, perbaiki pembuangan limbah.
Ia menilai pembuangan limbah Freeport telah membuat dampak buruk bagi lingkungan sekitar.
"Kalau kita kompak, jangan ada lagi yang bisa disuap, saya yakin mau nggak mau Freeport menuruti ini. Karena dia akan berpikir, dari pada nggak sama sekali ya sudahlah ikutin saja," katanya.
Berita Terkait
-
Jadi Penyumbang Produksi Terbesar, Kapan Tambang Bawah Tanah Freeport Bisa Operasi Kembali
-
Freeport Pede Setoran ke Negara 2025 Rp 70 Triliun di Tengah Produksi Turun, Kok Bisa?
-
Hanya Produksi 2 Tambang, Produksi Emas Freeport di 2025 Meleset 50 Persen dari Target
-
ESDM Kini Telusuri Adanya Potensi Pelanggaran Hukum pada Longsornya Tambang Freeport
-
Pakar Beberkan Keuntungan Negara dalam Penambahan Saham Freeport 12 Persen
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar