Suara.com - PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia (Mandiri Inhealt) mencatat investasi perusahaan asuransi ini pada kuartal III mengalami penurunan 44 persen atau sekitar Rp76 miliar, jika dibandingkan periode yang sama sebelumnya sebesar Rp136 miliar.
Direktur Keuangan Asuransi Juwa Inhealth Indonesia Armendra menjelaskan, menurunya hasil investasi Mandiri Inhealth pada kuartal III 2015 ini sebabkan kondisi pasar yang sedang mengalami perlambatan. Menurutnya, perlambatan tersebut sudah terjadi sejak April 2015.
"Kan sejak April 2015 lalu kita kondisi perekonomiannya sedang mengalami perlambatan, nah ini emmang mempengaruhi investasi kit. Tapi kita juga mengapresiasi pemerintah, karena sudah mengeluarkan beberapa paket kebijakan ekonomi, investasi kita masih tergolong positif," kata Armendra saat menggelar konferensi pers di Plaza Bapindo, Rabu (28/10/2015).
Selain itu, pihaknya menjelaskan mengapa kondisi pasar yang tidak menentu langsyng berdampak signifikan terhadap investasi yang masuk dalam Mandiri Inhealth. Hal tersebut lantaran, total portofolio investasi Mandiri Inhealth yang mencapai Rp1,6 triliun, sekitar Rp211 miliar dialokasikan di saham dan reksa dana. Sedangkan sisanya dalam bentuk obligasi dan deposito.
"Iya, investasi ini kan menjadi secondary income bagi perusahaan memang langsung berdampak. Karena sebagian kita alokasikan di saham. Kan belakangan memang terjadi perlambatan ekonomi, makanya ini mempengaruhi, tapi kita bisa tekan ini," katanya.
Melihat kondisi tersebut, Armendra mengatakan, kedepan pihaknya akan melakukan evaluasi portofolio investasi dari investasi yang sifatnya volitile ke fixed income. Dengan cara tersebut, lanjut dia, Mandiri Health optimis, hingga akhir tahun hasil investasinya bisa mencapai sekitar Rp100 miliar.
"Yakin dong, harus yakin. Paket Kebijakan Ekonominya sudah berdampak signifikan kok di pasar, terus kita kan sekarang sudah semakin disiplin," tegasnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya
-
Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
BUMN Infrastruktur Targetkan Bangun 15 Ribu Huntara untuk Pemulihan Sumatra
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga