Suara.com - Pengesahan Rancangan Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016 yang dibahas dalam sidang paripurna hari ini berlangsung alot. Dimana masih ada tarik-menarik dari salah satu fraks yakni, Gerindra yang menolak pengesahan RAPBN 2016.
Ramson Siagian anggota komisi VII dari fraksi Gerindra meminta kepada pimpinan DPR untuk menunda sidang sementara waktu atau diskor, agar para anggota dewan dapat melakukan diskusi terlebih dahulu dengan pemerintah.
"Interupsi pimpinan. Saya minta diskors dulu pimpinan. Biar kita bisa berdiskusi dulu dengan pak Menkeu. Ini banyak yang tidak masuk akal soal anggaran. Terutama soal subsidi BBM, masa rakyat yang harus menangung subsidi dan kerugian pertamina, ini kan sangat tidak masuk akal. Saya minta diskors dulu, saya mau berdebat dulu sama pak Menkeu," kata Ramson, dalam sidang paripurna di gedung DPR, Jumat (30/10/2015).
Sementara itu, pihaknya juga mempertanyakan dasar perhitungan asumsi Indonesia Crude Price (ICP_ dalam RAPBN 2016 sebesar 50 dolar AS per barel. "Ini juga soal harga minyak, kan harga minyak anjlok sampai 40 dolar AS per barel ini harus di cermati, kenapa harga BBM masih mahal, apalagi kemarin solar hanya turun Rp200 per litter ini sangat tidak masuk akal. Jadi ini saya minta untuk di kaji kembali," tegasnya.
Melihat kondisi tersebut, fraksi dari PDIP dan Golkar meminta agar pimpinan DPR untuk segera mengambil keputusan untuk menyetujui anggaran tersebut.
"Pimpinan, begini saja. Segera ambil keputusan. Biar tidak terjadi perdebatan dan saling tidak menghormati. Kita hargai yang belum bisa menyepakati keseluruhan, tapi kan sudah memberikan catatan, nah ini yang kita perhatikan," kata salah satu anggota dari Fraksi PDIP.
Hal senada juga diungkapkan oleh oleh Bambang Soesatyo dari fraksi Golkar yang meminta kepada pimpinan DPR untuk segera mensahkan RAPBN 2016.
"Sudah disahkan saja. Para fraksi kan sudah memberikan tanggapannya. Jangan diulur terus," tegasnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
-
Ngeri Tapi Nagih! Ini Lho Alasan Psikologis Kenapa Kita Doyan Banget Nonton Film Horor
-
Daftar 46 Taipan yang Disebut Borong Patriot Bond Danantara, Mulai Salim, Boy Thohir hingga Aguan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
Terkini
-
BUMN Ngeluh Subsidi Belum Dibayar Kemenkeu, Purbaya: Suruh Menghadap Saya!
-
Anggaran Subsidi Energi Bocor, Menkeu Purbaya Akui Selama Ini Tak Tepat Sasaran
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Dorong PMI Jadi Wirausaha Tangguh, Mandiri Sahabatku Hadir di Taiwan
-
Bukan Permanen, ESDM: Pembelian BBM Murni Pertamina oleh SPBU Swasta Hanya Solusi Kekosongan Stok
-
Isu Polusi Udara, Wamen Bima Arya Minta Pejabat Naik Transportasi Umum
-
Menteri 'Koboi' Ancam Copot Anak Buah
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
-
Ada yang Belum Sepakat, ESDM Tak Bisa Paksa SPBU Swasta Ambil BBM Murni dari Pertamina
-
DPR Usul Bentuk Pansus Krakatau Steel, Ada Apa?