Suara.com - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu sore (4/11/2015), bergerak menguat 73 poin menjadi Rp13.490 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp13.563 per dolar AS.
"Sentimen dari dalam negeri dan eksternal mendukung mata uang negara-negara berkembang termasuk rupiah bergerak di area positif," ujar pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova di Jakarta.
Ia mengemukakan bahwa sentimen dari dalam negeri mengenai paket kebijakan ekonomi jilid VI oleh pemerintah yang sedianya akan diluncurkan pada pekan ini mengenai insentif pajak untuk kawasan ekonomi khusus (KEK) akan dapat menambah gairah investasi di Indonesia.
"Kebijakan itu dapat mendorong daya beli masyarakat di Indonesia meningkat, pada akhirnya menopang pertumbuhan ekonomi domestik," katanya.
Ia menambahkan bahwa harapan positif juga datang dari data produk domestik bruto (PDB) kuartal III 2015 yang juga akan dirilis pada pekan ini, pasar memproyeksikan PDB kuartal III 2015 akan mencatatkan pertumbuhan lebih baik dibandingkan kuartal sebelumnya.
"Harapan yang positif terhadap ekonomi domestik mendorong investor kembali mengakumulasi aset mata uang berisiko seperti rupiah, karena imbal hasil yang ditawarkan di dalam aset berisiko lebih tinggi dibandingkan aset 'safe haven'," katanya.
Dari eksternal, lanjut dia, adanya stimulus keuangan dari bank sentral Eropa (ECB) menambah dukungan bagi aset berisiko mengalami apresiasi. Diperkirakan dana dari Eropa akan mengalir ke kawasan Asia yang memiliki pertumbuhan ekonomi positif.
"Indonesia masih menjadi salah satu tujuan investasi, masuknya dana asing dari luar maka permintaan nilai tukar rupiah akan tinggi," ucapnya.
Analis Pasar Uang Bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto menambahkan bahwa produk domestik bruto (PDB) pada kuartal III 2015 diproyeksikan tumbuh menjadi 4,8 persen atau lebih baik dari kuartal sebelumnya yang sebesar 4,67 persen.
"Jika data yang diluncurkan sesuai proyeksi maka PDB kuartal III akan menjadi titik balik bagi perekonomian Indonesia," katanya," katanya.
Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Rabu mencatat nilai tukar rupiah bergerak menguat menjadi Rp13.461 dibandingkan Selasa (3/11) Rp13.594 per dolar AS. (Antara)
Berita Terkait
-
Rupiah Loyo Jelang Akhir Pekan
-
Pilih Mata Uang Lokal, Negara ASEAN Kompak Kurangi Gunakan Dolar
-
Jejak 'Uang Haram' Zarof Ricar Terendus, Aset Baru Rp 35 M Atas Nama Anak Ikut Disita
-
Stok BBM di SPBU Swasta Langka, Pakar: Jangan Tambah Kuota Impor, Rupiah Bisa Tertekan
-
Dari Mana Saja Sumber Penghasilan Mongol? Duit Rp53 Miliar Raib Dibawa Cagub Korup
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
LHKPN Wali Kota Prabumulih Disorot, Tanah 1 Hektare Lebih Dihargai 40 Jutaan
-
Masyarakat Umum Boleh Ikut Serta, Pegadaian Media Awards Hadirkan Kategori Citizen Journalism
-
Zoomlion Raih Kontrak Rp4,5 Triliun
-
16th IICD Corporate Governance Award 2025: Telkom Meraih Penghargaan Best State-Owned Enterprises
-
Bank Mandiri Raup Laba Rp 24,5 Triliun di Semester I 2025, Turun dari Tahun Lalu
-
Maskapai Ini Kurangi Rute Penerbangan hingga Pangkas Karyawan
-
Rupiah Loyo Jelang Akhir Pekan
-
Harga Emas Antam Anjlok, Rp8.000 Per Gram! Investor Emas Wajib Tahu
-
Duet Emiten Aguan-Salim Putar Otak Genjot Penjualan Rukan
-
Isu Deforestasi! Kemenhut Tegaskan HTI untuk Energi Terbarukan Akan Dikelola dengan Aturan Ketat