Suara.com - Deputi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Edy Putra Irawandy menjelaskan, tujuan pemerintah menaikkan cukai rokok dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016 sebesar 11 persen untuk meningkatkan industri dan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
"Jadi sebenarnya, kenaikan cukai rokok ini untuk membiayai industri kesehatan yang nantinya bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat dan membiayai kesejahteraan masyarakat," kata Edy saat ditemui suara.com di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (5/11/2015).
Edy menambahkan, sebenarnya cukai sendiri adalah pungutan kompensasi terhadap seseorang untuk kesehatan masyarakat itu fungsinya. Selain untuk konsumsi, kelebihan akan diberikan kepada Kementerian Kesehatan.
"Intinya cukai itu sama dengan PDB, kalau PDB itu sendiri diperuntukkan pembangunan infrastruktur sosial, untuk sekolah, polisi, dan lain. Cukai itu sifatnya administratif yang diambil oleh pemerintah sisanya untuk dikembalikan kepada yang dirugikan," ungkapnya.
Ia mengklaim, kenaikan cukai rokok ini tidak akan berpengaruh kepada industri rokok di Indonesia, pasalnya cukai ini sendiri seperti pungutan kompensasi terhadap seseoarang untuk kesehatan masyarakat. Selain itu, kalau dilihat dari pengalaman selama ini, penyelendupan paling besar itu terdapat di minuman keras.
"Jadi mustahil sekali dengan dinaikkan cukai rokok akan mematikan, kita akan akan mengembangkan teknologi untuk kesehatan masyarakat, jadi nggak ada pengaruhnya," tegasnya.
Berita Terkait
-
Ribuan Iklan Rokok 'Serbu' YouTube dan Anak-anak Jadi Target Utama, Aturan Pemerintah Loyo?
-
Rokok Ilegal Ancam APBN, Ekonom Ingatkan Pengawasan Ketat di Tengah Jeda Kenaikan Cukai
-
Wacana Kebijakan Kemasan Rokok Polos Dinilai Bisa Ganggu Rantai Pasok IHT
-
Lamban Lindungi Rakyat dari Rokok dan Gula, 32 Organisasi Desak Pemerintah Tegakkan PP Kesehatan
-
Tak Hanya Kebijakan Sesaat, Kalangan Industri Butuh Kepastian Pemerintah Soal IHT
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
Jurus Korporasi Besar Jamin Keberlanjutan UMKM Lewat Pinjaman Nol Persen!
-
Purbaya Sepakat sama Jokowi Proyek Whoosh Bukan Cari Laba, Tapi Perlu Dikembangkan Lagi
-
Dorong Pembiayaan Syariah Indonesia, Eximbank dan ICD Perkuat Kerja Sama Strategis
-
Respon Bahlil Setelah Dedi Mulyadi Cabut 26 Izin Pertambangan di Bogor
-
Buruh IHT Lega, Gempuran PHK Diprediksi Bisa Diredam Lewat Kebijakan Menkeu Purbaya
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
IHSG Merosot Lagi Hari Ini, Investor Masih Tunggu Pertemuan AS-China
-
Ada Demo Ribut-ribut di Agustus, Menkeu Purbaya Pesimistis Kondisi Ekonomi Kuartal III
-
Bahlil Blak-blakan Hilirisasi Indonesia Beda dari China dan Korea, Ini Penyebabnya
-
Purbaya Akui Pertumbuhan Ekonomi Q3 2025 Lambat, Tapi Warga Mulai Percaya Prabowo