Suara.com - PT Freeport Indonesia menolak bicara dan menanggapi pernyataan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said tentang adanya intervensi politik dalam pembicaraaan perpanjangan Kontrak Karya (KK) Freeport di Indonesia pascatahun 2021.
"Maaf saya benar-benar tidak tahu soal itu. Informasi itu bukanlah dari kami," kata Vice President Corporate Comunication PT Freeport Indonesia Riza Pratama saat dihubungi suara.com, Kamis (5/11/2015).
Dalam dialog khusus di stasiun televisi swasta Kompas TV pada Selasa petang (3/11/2015), Sudirman mengatakan mengatakan dalam pertemuan antara dirinya bersama Presiden Joko Widodo dan Presiden Komisaris PT Freeport Indonesia James R. Moffett pada Juli 2015 mengungkapkan ada politikus berpengaruh di Indonesia yang bersedia menjamin mulusnya proses pelanjutan kontrak perusahaan tersebut. Bahkan (Moffet) diberi satu teguran mengapa mesti keliling-keliling ke banyak pihak yang belum tentu relevan dengan keputusan. Moffet diminta cukup Presiden Jokowi serta Menteri ESDM.
Sudirman juga menjelaskan, dalam pertemuannya dengan pihak PT Freeport pada November 2014, perusahaan pernah dihubungi beberapa tokoh politik yang berpengaruh untuk menyelesaikan proses kontrak PT Freeport. Bahkan para tokoh tersebut seolah menjual nama presiden, seolah-olah presiden meminta saham kosong. Ia melanjutkan oknum politikus tersebut meminta saham kosong dan proyek pembangunan pembangkit tenaga listrik di Timika dengan menjanjikan kelancaran proses perpanjangan kontrak PT Freeport.
Kontrak Karya Freeport untuk pertambangan mineral di Timika, Papua, memang akan habis pada tahun 2021 sesuai perjanjian KK tahun 1991 antara Pemerintah Indonesia dengan PT Freeport Indonesia. Hingga kini, pemerintah belum memutuskan perpanjangan KK karena Presiden Jokowi telah memutuskan pembicaraan perpanjangan KK Freeport baru akan dilakukan tahun 2019 mendatang.
Berita Terkait
-
Kebun Sawit di Papua untuk Swasembada Energi, Bagaimana Risikonya?
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Komisi X DPR Respons Kabar 700 Ribu Anak Papua Tak Sekolah: Masalah Serius, Tapi Perlu Cross Check
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Babak Baru Industri Kripto, DPR Ungkap Revisi UU P2SK Tegaskan Kewenangan OJK
-
Punya Kekayaan Rp76 M, Ini Pekerjaan Ade Kuswara Sebelum Jabat Bupati Bekasi
-
DPR Sebut Revisi UU P2SK Bisa Lindungi Nasabah Kripto
-
Hotel Amankila Bali Mendadak Viral Usai Diduga Muncul di Epstein Files
-
Ekspansi Agresif PIK2, Ada 'Aksi Strategis' saat PANI Caplok Saham CBDK
-
Tak Ada Jeda Waktu, Pembatasan Truk di Tol Berlaku Non-stop Hingga 4 Januari
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Kepemilikan NPWP Jadi Syarat Mutlak Koperasi Jika Ingin Naik Kelas
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok