Suara.com - Pengamat Kebijakan Publik dari Universita Indonesia Hasbullah Thabarany mengaku mendukung kebijakan pemerintah yang menikkan cukai rokok sebesar 11 persen yang tercantum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016. Pasalnya, hal ini dapat meningkatkan pendapatan bagi para industri rokok.
“Menurut saya tidak apa-apa, saya mendukung kebijakan pemerintah yang menaikkan cukai rokok, nanti juga bakar dicari para konsumen. Bagi pecandu rokok pastinya mereka akan mencari rokok dengan begitu kan industri rokok tetap mendapatkan keuntungan,” kata Hasbulah saat dihubungi suara.com, Jumat (6/11/2015).
Selain itu, ia mengklaim bahwa dengan adanya kenaikan cukai rokok ini tidak akan menyebabkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
“Saya rasa nggak ada PHK. kalau harga dinaikan 11 persen misalnya ya, paling konsumsinya hanya turn 3-5 persen. Tapi kalau dilihat secara total konsumsi kalau penerimaan negara naik ya pendapatan industrinya juga naik. Kalau terjadi PHK di industri kecil, itu hanya kalah bersaing dengan mekanise industri besar,” ungkapnya.
Menurut Hasbullah, dengan menaikkan cukai yang tinggi setidaknya mereka (bagi pecandu rokok) harus membayar mahal harga rokok yang tinggi pula. "Mekanisme cukai sudah berjalan terus naikkan harga cukai dengan harga tinggi, sehingga subsidi kesehatan bagi mereka dapat penuh," tegasnya.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga mengusulkan kepada pemerintah agar merevisi Undang-undang cukai yang akan dialokasikan 10 persen dari suplai yang diterima untuk riset pengembangan hasil tembakau untuk produk lain.
"Jadi Kami meminta pemerintah dan harus komitmen dengan peraturan undang-undang yang telah dibuat pemerintah dengan menaikkan cukai," katanya.
Berita Terkait
-
Cek Fakta: Benarkah Ada PHK Massal di PT Gudang Garam?
-
Digaji Fantastis, Kinerja DPRD Kabupaten Bogor Dipertanyakan: Tak Terdengar dan Tak Terlihat?
-
Menkeu Baru Langsung Dapat Tantangan, Beban Cukai Rokok Bisa Picu PHK
-
Badai PHK Terus Berlanjut, 321 Wartawan Daily Miror Kehilangan Pekerjaan
-
Isu PHK Massal Gudang Garam Mencuat di Tengah Laba Terus Menurun: Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Harga Emas Antam Hari Ini Lebih Murah Sebesar Rp 2.074.000 per Gram
-
Didik Madiono Ditunjuk Sebagai Plt Ketua Dewan Komisioner LPS, Gantikan Purbaya Yudhi Sadewa
-
Akhirnya Pertamina Pasok Minyak Mentah ke SPBU Swasta, Stok BBM Kembali Tersedia?
-
Penjualan Menurun, Foot Locker Tutup 100 Gerai
-
Apindo ke Purbaya Yudhi: Jangan Naikkan Cukai, Dunia Usaha Kian Terjepit
-
Digitalisasi jadi Bukti Distribusi BBM Pertamina Lancar Meski Ada Unjuk Rasa
-
Jumlah Perbankan Terlalu Banyak, OJK Kasih Solusi Merger agar Kinerja Nendang
-
Tak Hanya Rokok, Peredaran Vape Ilegal Makin Liar, Pelaku Usaha Beri Peringatan Keras ke Pemerintah
-
Rezeki Nomplok! 3 Link DANA Kaget Hari Ini, Saldo Ratusan Ribu Siap Mendarat di Akunmu
-
Bukan Cuma Soal Untung! Perusahaan Dituntut Miliki Strategi Bisnis Berbasis Data