Suara.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) saat ini tengah getol mendorong masyarakat dan perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk bekecimpung dalam pasar modal di Indonesia. Salah satunya perbankan syariah.
Pasalnya, dengan banyaknya perusahaan atau investor domestik yang masuk dalam pasar modal, dapat memberikan kontribusi dalam pembangunan di Indonesia termasuk pembangunan infrastruktur.
"Memang sekarang ini kita sedang dorong masyarakat atau perusahaan terutama perbankan syariah untuk masuk pasar modal. Soalnya ini manfaatnya sangat banyak," kata Muliaman Darmansyah Hadad, Ketua Dewan Komisioner OJK saat ditemui di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Kamis (12/11/2015).
Menurutnya, dengan masuknya perbankan syariah dalam pasar modal, dapat membantu perbankan memperoleh modal dengan tenor yang panjang. Menurutnya, cara tersebut sangat relevan digunakan saat ini, dimana pemerintah tengah gencar melakukan pembangunan infrastruktur.
"Saat ini kan pasar modla sedang berkembang pesat. Dan juga bisa menjadi sarana alternatif untuk mendapatkan modal dengan jangka panjang. Ditambah lagi, ada gap pendanaan ini mayoritas datang dari perbankan yang pendek. Ditengah upaya pemerintah menggenjot infra, makanya kita dorong pasar modal bisa berkontribusi. Jadi bisa semakin lengkap fasilitasnya. Selain perbankan ada pendaan pasar modal," tegasnya.
Oleh sebab itu, lanjut dia, dengan adanya diskusi yang di gelar OJK hari ini, perbankan-perbankan syariah di Indonesia akan lebih percaya diri dan bisa menyelesaikan gap yang ada antara perbankan syariah dan perbankan konvensional dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Indonesia.
"Pokoknya ini kita saling mendorong, karena pemerintah telah menyiapkan kemudahan bagi perusahaan yang mau masuk dalam pasar modal, jadi ini kan bisa sebagai bentuk penyediaan fasilitas yang diberikan kepada pemerintah untuk investor. Jadi pembangunan infrastruktur juga bisa dibiyai oleh perbankan syariah," tegasnya.
Berita Terkait
-
Debt Collector Makin Beringas, DPR Geram Desak OJK Hapus Aturan: Banyak Tindak Pidana
-
RDN BCA Dibobol Rp 70 Miliar, OJK Akui Ada Potensi Sistemik
-
Kebijakan Hapus Utang UMKM di Bank Himbara Perlu Diperpanjang
-
Kredit Lawan Rentenir OJK Sudah Jangkau 1,7 Juta Orang
-
Premis Asuransi Jiwa Merosot, OJK Ungkap Biang Keroknya
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Pakar Pangan Menilai Harga Gabah di Masa Pemerintahan Prabowo Menyenangkan
-
Hadirkan Musik Kelas Dunia Melalui Konser Babyface dengan Penawaran Eksklusif BRImo Diskon 25%
-
RDN BCA Dibobol Rp 70 Miliar, OJK Akui Ada Potensi Sistemik
-
ESDM Pastikan Revisi UU Migas Dorong Investasi Baru dan Pengelolaan Energi yang Berkelanjutan
-
Penyaluran Pupuk Subsidi Diingatkan Harus Sesuai HET, Jika Langgar Kios Kena Sanksi
-
Tak Mau Nanggung Beban, Purbaya Serahkan Utang Kereta Cepat ke Danantara
-
Modal Asing Rp 6,43 Triliun Masuk Deras ke Dalam Negeri Pada Pekan Ini, Paling Banyak ke SBN
-
Pertamina Beberkan Hasil Penggunaan AI dalam Penyaluran BBM Subsidi
-
Keluarkan Rp 176,95 Miliar, Aneka Tambang (ANTM) Ungkap Hasil Eksplorasi Tambang Emas Hingga Bauksit
-
Emiten PPRO Ubah Hunian Jadi Lifestyle Hub, Strategi Baru Genjot Pendapatan Berulang