Suara.com - Pertumbuhan pembiayaan kredit sektor industri minyak dan gas bumi (migas) dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) meningkat sebanyak 106 persen dari tahun 2014. Nilainya sampai Rp11,204 triliun pada 2015.
"Proyek listrik 35.000 MW berdampak bagus pada pertumbuhan kredit Migas dari tahun ke tahun," kata Senior Vice President of BRI Oil, Gas, and Energy Desk, Amam Sukriyanto di Cirebon, Jawa Barat, Minggu (20/12/2015).
Dalam rangkaian acara Media Gathering SKK Migas, Amam memaparkan pertumbuhan tersebut terus meningkat semenjak dibentuk divisi khusus penanganan sektor Migas pada tahun 2010 untuk mendukung kemandirian energi.
Peningkatan pesat terjadi pada tahun 2014 menuju 2015. Pada tahun 2014 pertumbuhan kredit industri Migas sebesar Rp5,429 triliun, dari plafond Rp7,759 triliun, sedangkan pada 2015 menanjak pada angka Rp11,204 triliun dari plafond Rp17, 240 triliun atau 65 persen dari pencapaian target.
Pembiayaan tersebut terbagi dalam sektor upstream dan downstream. Pada tingkatan korporasi atau upstream sebesar Rp16,190 triliun, sedangkan pada ritel menengah atau downstream sebesar Rp1,050 triliun, sehingga didapat total Rp17,240 triliun.
Pembiayaan korporasi termasuk exploitasi atau produksi dengan bagian driling, lifting oil dan distribusinya. Kemudian ritel ada pada oil refinery, transportasi : terminal BBM, LPG, Oil tank serta pipeline. Kemudian SPBU dan SPBE.
"Ada di antaranya PLTU, PLTG, PLTMH, dan PLTA yang kita biayai, sehingga ini juga membantu mendongkrak portofolio kami di oil, gas, dan energy," katanya.
Pada awal terbentuknya pembiayaan industri migas, BRI mencatatkan pembiayaan kredit sebesar Rp2,155 triliun dengan plafond Rp3,627 triliun atau 59 persen pencapaian pada tahun 2011.
Selain itu, pelayanan jasa transaksi BRI totalnya mencapai Rp3,439 triliun. Jasa layanan tersebut adalah dari berbagai perusahaan seperti, Pertamina, PLN, Bulog, Pusri, Semen Indonesia, PGN, MedcoEnergi, Garuda Indonesia, Holcim dan lainnya.
Penanganan ini dikhususkan berbasis pada aplikasi, sehingga vendor tidak perlu bertransaksi di bank jika ingin melakukan tender, pembayaran atau hal lainnya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Kemenperin Mau Stop Impor, Dana Belanja Pemerintah Hanya untuk TKDN Tinggi
-
Rendahnya Utilitas vs Banjir Impor: Menperin Ungkap Tantangan Industri Keramik Nasional
-
Kerugian Akibat Bencana di Aceh Timur Capai Rp5,39 Triliun, Berpotensi Bertambah
-
Apa Itu De-Fi atau Decentralized Finance? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
IPO SpaceX Ditargetkan 2026, Valuasinya 28 Kali Lebih Besar dari BBCA
-
Di Balik Aksi Borong Saham Direktur TPIA, Berapa Duit yang Dihabiskan?
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen