Suara.com - Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas Indonesia atau Indonesian Petroleum Association(IPA) mendorong pemerintah melakukan reformasi dalam industri migas untuk mengembangkan industri tersebut dan memenuhi kebutuhan energi nasional.
"Pemerintah baru yang terpilih dengan berlandaskan semangat reformasi telah mengakui perlunya langkah reformasi atas industri minyak dan gas agar mencapai tujuan nasional, yakni mengembangkan industri energi," ujar Presiden IPA Craig Steward dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (2/12/2015).
Craig Steward menuturkan pelaku industri minyak dan gas menghadapi tekanan beberapa tahun terakhir karena melemahnya harga minyak mentah dan gas dunia.
Industri minyak, ujar Craig, harus melakukan restrukturisasi besar-besaran dalam kegiatan operasi dan investasi agar bisnis yang dikelola terus berjalan dalam kondisi harga minyak yang anjlok.
Sebelum menghadapi tekanan karena harga minyak rendah, kata dia, industri itu juga dalam keadaan terdesak karena hasil eksplorasi yang kurang, birokrasi yang sulit, ketidakjelasan peraturan, kesulitan dalam komersialisasi gas, jangka waktu proyek yang sangat lama, akuisis lahan serta kriminalisasi.
"Belum lagi berbagai masalah di area operasi yang menyebabkan penurunan daya tarik industri serta jatuhnya produksi minyak dan gas," ujar Craig.
Ia berpendapat pemerintah telah melakukan usaha yang signifikan dalam menanggulangi masalah dalam setahun terakhir dan IPA akan akan terus bekerja sama untuk memastikan reformasi berjalan efektif.
"Direksi yang baru akan terus berkomitmen penuh untuk melanjutkan peran IPA sebagai pilihan mitra kerja dengan pemerintah untuk melakukan reformasi industri," kata dia.
Dalam kesempatan sama, Direktur IPA Sammy Hamzah berharap pemerintah memberikan insentif dalam bidang tersebut untuk mendorong industri tersebut.
"Ini pentingnya untuk mengingatkan pemerintah apa yang diminta industri migas bukan berupa insentif baru, tetapi kembalikan lagi ke insentif lama yang sudah kita sepakati," kata dia.
Ia juga berharap ke depan pemerintah lebih konsisten dalam menerapkan aturan untuk memberikan pelaku usaha kepastian. (Antara)
Berita Terkait
-
RDMP Kilang Balikpapan Ditargetkan Beroperasi Pertengahan Desember
-
Kilang Minyak Indonesia Tetap Relevan di Tengah Pergeseran ke EBT
-
Hampir Rampung, Ini Kelebihan Kilang Minyak Balikpapan yang dikelola Pertamina
-
Cadangan Minyak Indonesia Cuma 4,4 Miliar Barel, Terbanyak di Kalimantan
-
2 Hari 2 Kilang Minyak Besar Terbakar Hebat, Ini 5 Faktanya
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
RI Targetkan 16 Juta Turis Asing, Ekspansi Hotel Mewah Makin Meriah
-
Pemerintah Akan Tata Ulang Legalitas IKN Setelah MK Batalkan HGU 190 Tahun
-
BI Serap Rp290 Miliar dari Lelang Obligasi PT Sarana Multigriya Finansial, Apa Untungnya?
-
Pemerintah Optimistis Negosiasi Tarif dengan AS Rampung Sebelum 2025 Berakhir
-
Mendag Temukan Harga Cabai Naik Jelang Nataru
-
Bos Djarum Victor Hartono Terseret Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty, Purbaya: Bukan Zaman Sekarang!
-
Intip Gaji dan Tunjangan Ken Dwijugiasteadi, Eks Dirjen Pajak
-
Kejagung Ungkap Status Victor Hartono, Anak Orang Terkaya Indonesia yang Dicekal dalam Kasus Korupsi
-
Mulai Malam Ini Pemerintah Resmi Kasih Diskon Tiket Kereta hingga Pesawat Besar-besaran
-
Pertamina Mulai Bersiap Produksi Massal Avtur dari Minyak Jelantah