Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli menggelar diskusi terbatas mengenai proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya.
"Ini baru diskusi, tidak ada rapat. Masih diskusi, eksplorasi. Apakah (proyek ini) mungkin, apakah masuk akal, apakah 'feasible'," kata Rizal seusai diskusi di Kantor Kemenko Kemaritiman Jakarta, Rabu (23/12/2015).
Kendati tidak secara gamblang mengakui materi diskusi, Rizal mengatakan diskusi yang digelar sejak pukul 10.00 WIB itu hanya sebatas diskusi awal yang sifatnya belum serius.
Rizal juga tidak secara gamblang menjelaskan proyek tersebut merupakan lanjutan dari proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang dimenangkan Tiongkok.
"Ini masih diskusi. Kalau soal itu teknis banget," katanya mengelak.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, diskusi tersebut dihadiri oleh para deputi Kemenko Kemaritiman, akademisi Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya dan Institut Teknologi Bandung, Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Jawa Barat, serta perwakilan Japan International Cooperation Agency (JICA).
Wacana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya sudah lama bergulir. Awal tahun ini, pemerintah telah menerima pengunduran diri Jepang dari komitmennya membangun proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya pada 19 Januari 2015 lalu. Ketika itu Gubernur Japan Bank for International Coorperations (JBIC) Hiroshi Watanabe menyampaikan kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla bahwa perusahaan asal negaranya akan membatalkan tiga rencana investasi di Indonesia.
Watanabe menyampaikan pembatalan tiga proyek investasi di Indonesia dikarenakan Jepang memilki skala prioritas pembangunan proyek infrastruktur yang memiliki nilai urgensi yang lebih.
Belakangan baru diketahui salah satu dari tiga proyek infrastruktur yang dibatalkan tersebut adalah proyek high speed railways (HSR) atau kereta cepat Shinkansen rute Jakarta-Surabaya sepanjang 700 kilometer dengan perkiraan investasi Rp 100 triliun.
(Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Proyek Kereta Cepat Arab Saudi-Qatar Siap Hubungkan Dua Ibu Kota
-
Bos Danantara Terus Rayu Menkeu Purbaya Bantu Bayar Utang Kereta Cepat
-
Purbaya Usai Diajak Rosan ke China buat Negosiasi Utang Whoosh: Asal Dia yang Bayar!
-
Danantara 'Wajibkan' Menkeu Purbaya Ikut Rapat Masalah Utang Whoosh
-
Prabowo Mau Manfaatkan Uang Sitaan Koruptor, Ini Pos-pos yang Bakal Kecipratan
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- 5 HP OPPO RAM 8 GB Terbaik di Kelas Menengah, Harga Mulai Rp2 Jutaan
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
Terkini
-
Pertumbuhan Kredit Kuat dan DPK Meningkat, Fungsi Intermediasi Bank Mandiri Solid di Akhir Tahun
-
Saham-saham yang Cum Date 29 Desember, Siap Bagikan Dividen Jumbo
-
BRI Peduli Salurkan 5.000 Paket Sembako di Ciampea
-
Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
-
Harga Emas Diprediksi Makin Naik Tahun 2026, Faktor 'Perang' Jadi Kunci
-
La Suntu Tastio, UMKM Binaan BRI yang Angkat Tradisi Lewat Produk Tas Tenun
-
Pasca Akusisi, Emiten Properti Milik Pengusahan Indonesia Ini Bagikan Dividen
-
Harga Emas Kompak Meroket: Galeri24 dan UBS di Pegadaian Naik Signifikan!
-
Pabrik Chip Semikonduktor TSMC Ikut Terdampak Gempa Magnitudo 7 di Taiwan
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Tahun 2025, Update Terbaru OJK Desember