Suara.com - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengindikasikan penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) berjenis solar dan premium tidak memengaruhi penurunan inflasi secara signifikan.
"Pengaruhnya ke inflasi belum kita hitung, tapi yang perlu diingat kalau sektor transportasi mestinya ada pengaruh. Namun untuk harga pangan masih banyak persoalan yang harus dilihat," kata Darmin di Gedung Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu.
Darmin mengatakan hal utama yang memengaruhi inflasi di Indonesia, tak lepas dari tingkat harga komoditas pangan, sehingga untuk menjaga inflasi di kisaran 3 persen pada tahun 2015 dan sampai 4 plus minus 1 persen di tahun 2016, pemerintah harus mampu menjaga harga pangan tetap stabil.
"Tergantung pangan sebetulnya. Intinya jaga harga pangan, kalau harga pangan stabil, inflasi juga stabil. Jangan sampai harga pangan meningkat, apalagi signifikan, sebab kalau itu terjadi akan berakumulasi dengan persoalan kurs rupiah dan inflasi makin besar ," kata Darmin.
Kendati demikian, Darmin menyambut positif rencana penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh pemerintah.Hal tersebut, kata dia, akan berdampak positif pada daya beli masyarakat terutama jenis solar.
"Ya kan ada rencana penurunan harga BBM, itu bisa menjaga daya beli. Terutama solar yang dampaknya lebih basar dari premium karena dipakai untuk angkutan umum serta industri," ujarnya.
Darmin juga menegaskan rencana penurunan harga BBM pada 5 Januari 2016 tersebut merupakan kejelasan pemerintah terhadap publik, di mana ada indikator yang mendukung harga BBM lebih rendah, maka langsung dieksekusi oleh pemerintah.
"Ini kejelasan pemerintah, kalau harga keekonomian turun pemerintah akan menurunkan harga BBM-nya," ujarnya.
Pola penetapan harga BBM akan dilakukan setiap tiga bulan, lanjut Darmin, yang berbeda dari sebelumnya yang satu tahun sekali. Namun dia menolak jika penetapan tersebut dilakukan perbulan yang berpotensi menimbulkan ketidakpastian publik.
"Perubahan harga menjadi hal yang rutin, tidak membuat pengertian ini sulit dan diperdebatkan. Hitung-hitungannya teknis saja, berapa harga crude (minyak mentah), kurs, berapa yang mesti diimpor, berapa yang dihasilkan sendiri, keluar angkanya. Namun tidak setiap bulan sehingga membantu mengurangi ketidaksiapan publik, khususnya kalangan dunia usaha dalam menghadapi naik turunnya harga," tutur Darmin. (Antara)
Berita Terkait
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Update Harga BBM Usai Demo Reset Indonesia: Pertamina vs SPBU Swasta
-
Pertamina Pertahankan Harga Pertamax, Harga BBM di Shell, BP dan Vivo Melonjak
-
Harga BBM Pertamina Turun Per 1 September, Ini Daftarnya
-
5 Fakta Kekosongan BBM di SPBU Shell, Terkendala Izin Impor?
Terpopuler
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
Pilihan
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
Terkini
-
Vietnam-AS Makin Mesra, Vietjet Pesan 200 Pesawat Boeing Senilai US$32 miliar
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Anak Usaha Astra Beli Tambang Emas di Sulut
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
-
Alasan Pindahkan Tiang Listrik PLN dari Tanah Pribadi Harus Bayar
-
Aib dan Borok Asuransi BUMN Dibongkar OJK di Depan DPR, Taspen dan Asabri Disebut Paling Buruk!
-
APBN 2026 Disahkan, Jadi 'Senjata' Pertama Pemerintahan Prabowo
-
Hotel Tertinggi di Dunia Bakal Dibuka November 2025, Harga Sewanya Rp 4,64 Juta per Malam
-
IPO Merdeka Gold Resources Cetak Rekor di BEI