Suara.com - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Rabu (Kamis pagi WIB 24/12/2015). Pelemahan harga emas ini karena data ekonomi AS yang positif memberikan kekuatan terhadap dolar AS.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari turun 5,8 dolar AS atau 0,54 persen, menjadi menetap di 1.068,30 dolar AS per ounce.
Pengeluaran pribadi meningkat 0,3 persen pada November dan pendapatan meningkat 0,3 persen, dengan upah meningkat 0,5 persen pada November, menyusul kenaikan 0,6 persen pada Oktober, menurut laporan yang dirilis oleh Departemen Perdagangan Rabu (23/12/2015).
Data tersebut lebih baik dari perkiraan, menempatkan emas di bawah tekanan.
Logam mulia juga berada di bawah sejumlah tekanan sangat ringan ketika sebuah laporan yang dirilis Rabu oleh Departemen Perdagangan AS menunjukkan penjualan rumah baru meningkat 4,3 persen pada November ke tingkat tahunan 490.000 unit.
Para analis mengatakan bahwa meskipun mengalami peningkatan, angka ini, lebih rendah dari perkiraan, mungkin masih bisa dianggap sebagai tanda positif karena peningkatan pembangunan membawa pasokan tambahan ke sektor perumahan, membantu mengangkat penjualan rumah baru.
Indeks dolar AS naik pada Rabu sebesar 0,24 persen menjadi 98,46 pada pukul 17.30 GMT. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama.
Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih mahal bagi para investor.
Kenaikan emas dihentikan oleh sebuah laporan Departemen Perdagangan AS yang menunjukkan pesanan barang tahan lama bertahan tak berubah, dan pesanan tidak termasuk transportasi jatuh ke negatif 0,1 persen.
Para analis mencatat ekspor yang lemah dan permintaan yang berhubungan dengan energi lebih rendah telah menyebabkan pelemahan sektor-sektor di sebagian besar 2015.
Tren jangka panjang untuk emas tetap sangat "bearish" menurut para analis karena The Fed menaikkan suku bunganya pada Desember, yang terjadi meskipun semula diharapkan akan menunda kenaikan suku bunga hingga 2016.
Peningkatan suku bunga The Fed mendorong investor menjauh dari emas dan menuju aset-aset dengan imbal hasil, karena logam mulia tidak mengenakan suku bunga. Sampai pertemuan FOMC Desember belum ada peningkatan suku bunga The Fed sejak Juni 2006, sebelum awal krisis keuangan Amerika.
Para analis percaya tujuan dari The Fed untuk menyerap sekitar 2,5 triliun dolar AS kelebihan cadangan bank-bank karena ekonomi AS mulai pulih. Selera terhadap risiko bank-bank akan meningkat dalam ekonomi "bullish", yang akibatnya berpotensi melepaskan beberapa cadangan berlebihan mereka, membanjiri ekonomi dengan uang tunai, sehingga menyebabkan inflasi.
Perak untuk pengiriman Maret turun 2,7 sen atau 0,19 persen menjadi ditutup pada 14,287 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun 4,9 dolar AS atau 0,56 persen menjadi ditutup pada 868,10 dolar AS per ounce. (Antara)
Berita Terkait
-
Emas Antam Anjlok, Tapi Harganya Masih Tinggi Rp 2.088.000 per Gram
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian: Antam Naik, UBS Turun, Masih 2 Jutaan!
-
Cuan Maksimal! 5 Jurus Jitu Investasi Emas Biar Tabungan Tidak Cuma Numpang Lewat
-
Emas Antam Pecah Rekor Lagi, Harganya Tembus Rp 2.095.000 per Gram
-
Update Harga Emas Pegadaian Hari Ini: Antam, UBS, Galeri24 Kompak Makin Murah!
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Menkeu Purbaya Janji Hentikan Sisa Anggaran Menumpuk di Akhir Tahun
-
Bos SMGR Akui Persaingan Industri Semen RI Makin Ketat
-
Pertamina Mau Gabung 3 Anak Usaha, DPR: Sesuai Keinginan Danantara
-
Rusun Jadi Fokus Solusi Pemukiman yang Semakin Mahal di Jakarta
-
Tidak Gratis, Pindahkan Rp 200 Triliun ke 5 Bank Menkeu Purbaya Minta Bunga Segini!
-
BNI Sambut Penempatan Dana Pemerintah, Tapi Minta Beberapa Penjelasan
-
5 Perumahan di Bekasi Utara Cocok untuk Milenial, Harga Mulai Rp 300 Jutaan
-
Rp 70 Miliar Milik Nasabah Hilang Karena Dibobol? Ini Kata BCA
-
Pengamat: Reshuffle Prabowo Lebih Bernuansa Politis Ketimbang Respons Tuntutan Publik
-
Kisah Harjo Sutanto: Orang Terkaya Tertua, Pendiri Wings Group