Suara.com - Harga minyak dunia jatuh ke tingkat terendah dalam 12 tahun terakhir pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena gejolak pasar Tiongkok meningkatkan kekhawatiran tentang keadaan konsumen minyak mentah terbesar kedua di dunia itu.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari, turun 70 sen atau 2,1 persen menjadi berakhir di 33,27 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
WTI telah mencapai serendah 32,10 dolar AS di perdagangan Eropa sebelumnya, tingkat yang terakhir terlihat pada Desember 2003.
Di London, patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Februari turun 48 sen (1,4 persen) menjadi ditutup pada 33,75 dolar AS per barel. Sebelumnya Brent telah jatuh ke 32,16 dolar AS, level terendah sejak April 2004.
Tim Evans dari Citi Futures mengatakan aksi jual terjadi setelah "penurunan tajam tujuh persen dalam ekuitas Tiongkok memicu aliran perdagangan penghindaran risiko yang lebih luas, karena para investor di seluruh dunia semakin khawatir." "Pasar telah mampu pulih karena perburuan harga murah di tingkat lebih rendah, menunjukkan kelebihan jual yang cukup untuk bergeser ke mode konsolidasi, tapi kami melihat pasar masih memiliki fundamental yang rapuh, dengan kembalinya barel Iran yang saat ini ditahan oleh sanksi masih akan datang," kata Evans.
Harga telah jatuh tajam sejak awal Tahun Baru karena kekhawatiran Tiongkok, tetapi juga sebagian karena kekhawatiran bahwa konflik yang sedang berlangsung antara produsen penting Iran dan Arab Saudi akan meredupkan prospek penurunan produksi.
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), yang mencakup kedua negara tersebut, secara efektif menjatuhkan batas produksi mereka pada awal Desember, meskipun sedang kelebihan pasokan global. (Antara/AFP)
Berita Terkait
-
Isu Damai Ukraina Redam Efek Blokade Tanker Venezuela, Begini Dampaknya ke Harga Minyak
-
Imbas Blokade Tanker Venezuela oleh AS, Harga Minyak Brent dan WTI Melonjak
-
Harga Minyak Menguat Lagi: AS Bersiap Tambah Pencegatan Kapal Tanker Venezuela
-
Harga Minyak Melemah: Dibayangi Ketidakpastian Damai Rusia-Ukraina dan Keputusan The Fed
-
Pasokan Rusia dan Venezuela Terancam, Harga Minyak Dunia Melonjak
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar
-
Bahlil akan Pangkas Produksi Nikel, Harga di Dunia Langsung Naik
-
Bahlil Ungkap Update Terkini Pemulihan Jaringan Listrik Aceh: 4 Kabupaten Pemadaman Bergilir
-
Aturan UMP Baru, 5 Provinsi Luar Jawa Jadi Kandidat Gaji Tertinggi
-
Zulkifli Zaini Jadi Komisaris Bank Mandiri, Ini Susunan Pengurus Baru
-
OJK Bentuk Direktorat Perbankan Digital Mulai Tahun 2026, Apa Tugasnya?
-
IWIP Gelontorkan Pendanaan Rp900 Juta untuk Korban Bencana di Sumatera
-
Danantara dan BP BUMN Turunkan 1.000 Relawan untuk Bencana Sumatra, Diawali dari Aceh
-
Komitmen Nyata BUMN Peduli, BRI Terjunkan Relawan ke Daerah Bencana Sumatera