Suara.com - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (11/1/2016), ditutup melemah sebesar 80,80 poin mendapat sentimen negatif dari bursa saham di kawasan Asia.
IHSG BEI ditutup melemah 80,80 poin atau 1,77 persen ke posisi 4.465,48. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 16,62 poin (2,10 persen) menjadi 773,43.
Analis Reliance Securities Lanjar Nafi di Jakarta, Senin mengatakan bahwa mayoritas bursa saham di kawasan Asia yang kembali bergerak melemah cukup dalam setelah bursa Tiongkok tersungkur hingga minus 5 persen pada perdagangan awal pekan ini (11/1), berdampak negatif pada IHSG BEI.
Rupiah dan IHSG Dibuka Melemah Pagi Ini
"Seakan mengikuti bursa di kawasan Asia, IHSG pun bergerak negatif sejak perdagangan sesi pagi tadi. Data tingkat penjualan ritel dalam negeri di level 10,2 persen dari 8,7 persen tidak mampu menahan aksi jual pelaku pasar saham terutama asing," kata Lanjar Nafi.
Dalam data perdagangan BEI tercatat, pelaku pasar saham asing membukukan jual bersih atau "foreign net sell" sebesar Rp688,04 miliar pada akhir pekan ini (Senin, 11/1).
Secara teknikal, lanjut dia, IHSG bergerak memasuki area jenuh jual (oversold). Situasi itu, diperkirakan dapat mendorong IHSG untuk bergerak mengguat di kisaran 4.420-4.515 poin pada perdagangan Selasa (12/1) besok.
Sementara itu, analis KDB Daewoo Indonesia Heldy Arifien menambahkan bahwa saham sektor infrastruktur menjadi pelopor terpuruknya IHSG pada awal pekan (11/1) ini, diikuti oleh seluruh saham sektor perdagangan.
Namun, lanjut Heldy Arifien, sebagian pelaku pasar saham domestik yang mengkumulasi beli terhadap beberapa saham seperti Bukit Asam Tbk (PTBA), Adhi Karya Tbk (ADHI), Wika Beton Tbk (WTON), Summarecon Agung Tbk (SMRA), dan Siloam International Hospitals Tbk (SILO) mampu menahan tekanan IHSG BEI lebih dalam.
Sementara itu, tercatat frekuensi saham di BEI mencapai 187.782 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 2,01 miliar lembar saham senilai Rp3,11 triliun. Efek yang bergerak naik sebanyak 60 saham, turun 221 saham, dan yang bergerak stagnan atau tidak bergerak nilainya sebanyak 76 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng turun 565,21 poin (2,76 persen) menjadi 19.888,50, indeks KOSPI melemah 22,78 poin (1,19 persen) ke level 1.894,84, dan Straits Times melemah 38,61 poin (1,40 persen) ke posisi 2.712,62.
(Antara)
Berita Terkait
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Saham AS Jeblok, Bitcoin Anjlok ke Level Terendah 7 Bulan!
-
IHSG Lesu Imbas Sentimen Global, Apa Saja Saham yang Top Gainers Hari Ini
-
Apa Benar Emiten Properti DADA Berkantor Dekat Warung Kelontong? Manajemen Beri Pembelaan
-
Menkeu Purbaya: Mana Pemain Saham Gorengan yang Sudah Ditangkap?
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
Amartha Salurkan Modal Rp30 Triliun ke 3 Juta UMKM di Pelosok
-
Indonesia akan Ekspor Sarung Tangan Medis dengan Potensi Investasi Rp 200 Miliar
-
Permudah Kebutuhan Transaksi Warga, AgenBRILink di Riau Ini Hadirkan Layanan Jemput Bola
-
Dominasi Transaksi Digital, Bank Mandiri Dinobatkan sebagai Indonesias Best Transaction Bank 2025
-
Rahasia George Santos Serap 10.000 Lapangan Kerja Hingga Diganjar Anugerah Penggerak Nusantara
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis