Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan, Indonesia mau tidak mau harus siap bersaing pada era persaingan yang sudah di depan mata berupa Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
"Mau tidak mau persaingan blok-blok sudah di depan mata kita. Kita harus masuk, tidak hanya MEA, dengan ASEAN, tapi juga dengan Uni Eropa dan lainnya," ujar Presiden pada pertemuan dengan industri jasa keuangan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (15/1/2016).
Presiden juga mengatakan keikutsertaan Indonesia dalam setiap skema perdagangan bebas yang berkembang di berbagai blok dunia harus disertain dengan perhitungan yang matang.
Ia mengharapkan industri jasa keuangan Indonesia mampu bersaing di kawasan agar dapat menjadi lebih baik.
Presiden Jokowi mengatakan, industri di Indonesia dapat menjadi lebih baik jika diberikan pesaing. Contohnya Bank BUMN BRI yang untung hingga Rp24 triliun dan Bank Mandiri hingga Rp19 triliun pada 2014.
"Oleh karena itu dalam waktu dekat ini kita akan membuka daftar negatif investasi (DNI) yang dulu 'dipake' buat proteksi. Tapi jangan 'sampe' ini dipakai untuk menghancurkan UKM. 'Itungannya' harus 'bener'," ujar presiden.
Dalam kesempatan tersebut, Otoritas Jasa keuangan mendorong terlaksananya program percepatan akses keuangan daerah yang dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih merata, partisipatif dan inklusif.
"Program percepatan akses keuangan di daerah menjadi sangat penting dan perlu mendapat prioritas perhatian kita bersama untuk memperluas akses keuangan bagi masyarakat di daerah," ujar Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Kuangan (OJK) Muliaman D Hadad.
Menurut Muliaman, harapan ini sejalan dengan keinginan Presiden Jokowi untuk memperkuat ekonomi daerah dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional.
Sebagaimana diketahui, sejak Senin (4/1/2016), Indonesia telah resmi memasuki era MEA. Barang dan jasa dari semua negara anggota ASEAN ditambah akan lebih bebas untuk masuk ke Indonesia. Begitu juga sebaliknya, ekspor barang dan jasa Indonesia ke negara-negara tersebut lebih bebas. Nantinya, kawasan perdagangan bebas ini akan diperluas ke Cina, Jepang, dan Korea Selatan. (Antara)
Berita Terkait
-
Jawaban Pengacara Jokowi Soal Ijazah Bikin Refly Harun Geram: 'Aneh
-
Dokter Tifa Sebut Jokowi Hanya Bisa Dihancurkan Orang Gila
-
Ada 326.283 Rekening Alami Penipuan, Kerugian Masyarakat Capai Rp 4,1 Triliun
-
Intip Modus Penipuan AI di Industri Jasa Keuangan
-
OJK Minta Izin Pungutan Industri Jasa Keuangan Dilakukan Awal Bulan
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Bos SMGR Akui Persaingan Industri Semen RI Makin Ketat
-
Pertamina Mau Gabung 3 Anak Usaha, DPR: Sesuai Keinginan Danantara
-
Rusun Jadi Fokus Solusi Pemukiman yang Semakin Mahal di Jakarta
-
Tidak Gratis, Pindahkan Rp 200 Triliun ke 5 Bank Menkeu Purbaya Minta Bunga Segini!
-
BNI Sambut Penempatan Dana Pemerintah, Tapi Minta Beberapa Penjelasan
-
5 Perumahan di Bekasi Utara Cocok untuk Milenial, Harga Mulai Rp 300 Jutaan
-
Rp 70 Miliar Milik Nasabah Hilang Karena Dibobol? Ini Kata BCA
-
Pengamat: Reshuffle Prabowo Lebih Bernuansa Politis Ketimbang Respons Tuntutan Publik
-
Kisah Harjo Sutanto: Orang Terkaya Tertua, Pendiri Wings Group
-
Syarat Impor iPhone 17 Dibongkar Mendag, Apple Harus Lakukan Ini Dulu