Suara.com - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat sore (15/1/2016), bergerak menguat 30 poin menjadi Rp13.877 dibandingkan posisi sebelumnya di Rp13.907 per dolar AS.
Pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova di Jakarta, Jumat (15/1/2016), mengatakan harapan positif terhadap fundamental ekonomi Indonesia pada tahun 2016 yang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya, menjadi salah satu penopang nilai tukar domestik.
"Suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) yang dipangkas menjadi harapan bagi pelaku pasar bahwa laju ekonomi nasional akan tumbuh sesuai harapan sekitar 5,0 persen," katanya.
Menurut dia, dipangkasnya BI rate juga membuka peluang bagi pelaku usaha meraih pinjaman dengan beban yang lebih rendah dari sebelumnya. Dengan situasi itu, pelaku usaha dapat meningkatkan produksinya yang pada akhirnya dapat mendorong peningkatan daya beli masyarakat.
Ia menambahkan bahwa daya beli masyarakat yang meningkat akan menjaga pertumbuhan ekonomi. Meningkatnya perekonomian juga akan berdampak pada kinerja perusahaan yang positif.
Sementara itu, Analis PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong mengatakan bahwa bank sentral Amerika Serikat (The Fed) yang masih memiliki peluang untuk kembali menaikan suku bunga sebanyak tiga kali pada tahun 2016 masih menjadi salah satu sentimen yang dapat menahan laju rupiah.
"Investor akan mencermati data-data ekonomi Amerika Serikat untuk melihat perkembangan kinerja ekonomi terbesar dunia itu. Meski ada potensi kenaikan suku bunga AS, diharapkan kebijakannya lebih pasti sehingga tidak berdampak negatif pada aset mata uang berisiko," katanya.
Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada hari Jumat (15/1/2016) mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah menjadi Rp13.886 dibandingkan hari sebelumnya (14/1) di posisi Rp13.877 per dolar AS. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Kemenkeu Ungkap Lebih dari 1 Miliar Batang Rokok Ilegal Beredar di Indonesia
-
Danantara dan BRI Terjun Langsung ke Lokasi Bencana Kab Aceh Tamiang Salurkan Bantuan
-
PLN Sebut Listrik di Aceh Kembali Normal, Akses Rumah Warga Mulai Disalurkan
-
Penerimaan Bea Cukai Tembus Rp 269,4 Triliun per November 2025, Naik 4,5%
-
BUMI Borong Saham Australia, Ini Alasan di Balik Akuisisi Jubilee Metals
-
Kemenkeu Klaim Penerimaan Pajak Membaik di November 2025, Negara Kantongi Rp 1.634 Triliun
-
BRI Peduli Siapkan Posko Tanggap Darurat di Sejumlah Titik Bencana Sumatra
-
Kapitalisasi Kripto Global Capai 3 Triliun Dolar AS, Bitcoin Uji Level Kunci
-
Kenaikan Harga Perak Mingguan Lampaui Emas, Jadi Primadona Baru di Akhir 2025
-
Target Mandatori Semester II-2025, ESDM Mulai Uji Coba B50 ke Alat-alat Berat