Suara.com - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin, dibuka melemah sebesar 32,64 poin karena mendapat sentimen negatif dari bursa saham eksternal.
IHSG BEI dibuka melemah sebesar 32,64 poin atau 0,72 persen ke posisi 4.491,32. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 4,70 poin (0,60 persen) menjadi 779,51.
"Tekanan bagi IHSG salah satunya datang dari devaluasi mata uang yuan Tiongkok. Devaluasi itu memberi dampak negatif bagi pasar modal regional di kawasan Asia dan berimbas bagi pasar saham Indonesia," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere, di Jakarta, Senin (18/1/2016).
Di sisi lain, ia menambahkan bahwa pelaku pasar saham juga masih mencemaskan tren penurunan harga minyak mentah dunia yang diperkirakan masih terus berlanjut di bawah level 30 dolar AS per barel, bahkan harga minyak dunia diperkirakan akan turun ke level 20 dolar AS per barel di akhir tahun ini.
"Akumulasi sentimen eksternal mempengaruhi laju IHSG, naum diharapkan sentimen dari dalam negeri yang cukup positif seperti penurunan suku bunga BI menjadi 7,25 persen dapat menahan tekanan lebih dalam," katanya.
Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo menambahkan bahwa pemodal sebaiknya mengambil posisi "wait and see" seraya menanti harga minyak dunia bergerak stabil serta menanti aktifitas dari pemodal asing.
"IHSG memang terlihat masih bisa bertahan di tengah berbagai sentimen negatif yang menerpa. IHSG masih bisa bertahan, setidaknya untuk bergerak mendatar pada kisaran 4.450-4.550 poin," katanya.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng turun 186,49 poin (0,96 persen) menjadi 19.334,28, indeks Nikkei melemah 245,57 poin (1,43 persen) ke level 16.901,54, dan Straits Times melemah 42,45 poin (1,61 persen) ke posisi 2.588,31. (Antara)
Berita Terkait
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Saham AS Jeblok, Bitcoin Anjlok ke Level Terendah 7 Bulan!
-
IHSG Lesu Imbas Sentimen Global, Apa Saja Saham yang Top Gainers Hari Ini
-
Apa Benar Emiten Properti DADA Berkantor Dekat Warung Kelontong? Manajemen Beri Pembelaan
-
Menkeu Purbaya: Mana Pemain Saham Gorengan yang Sudah Ditangkap?
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025