Suara.com - Kurs dolar menguat terhadap mata uang negara-negara berkembang di Asia pada Rabu (20/1/2016), karena sentimen risiko terpukul oleh kemunduran terbaru di pasar saham regional.
Para investor bergerak keluar dari unit-unit negara berkembang berimbal hasil lebih tinggi dan berisiko, setelah Dana Moneter Internasional (IMF) pada Selasa mengumumkan pihaknya telah memutuskan untuk menurunkan proyeksi pertumbuhan global tahun ini.
Harga minyak mentah AS yang mencapai posisi terendah baru 12-tahun dan munculnya kembali kekhawatiran tentang pelambatan ekonomi Tiongkok, juga menambah suasana semakin suram, meredam selera investor terhadap aset-aset berisiko.
Pergerakan itu telah membebani unit-unit yang terkait komoditas seperti dolar Australia dan ringgit Malaysia, sementara juga mendorong unit-unit negara berkembang seperti won Korea Selatan dan rupiah di Indonesia lebih rendah.
"Penghindaran risiko meningkat di suasana pasar hari ini," Daisuke Karakama, kepala ekonom pasar di Mizuho Bank, mengatakan kepada Bloomberg.
"Penghindaran risiko berasal dari kekhawatiran tentang ekonomi Tiongkok." Dolar turun menjadi 116,97 yen dari 117,59 yen di New York pada Selasa.
Aksi jual Rabu mengikuti perkembangan lebih positif hari sebelumnya, ketika sentimen menerima dorongan setelah Tiongkok merilis data yang menunjukkan ekonomi terbesar kedua dunia itu tumbuh tahun lalu sesuai dengan harapan.
Angka resmi menunjukkan pertumbuhan PDB Tiongkok datang pada 6,9 persen tahun lalu, masih tingkat terlemah selama seperempat abad dan di bawah 7,3 persen pada 2014.
Namun, kekhawatiran tentang pertumbuhan lebih lambat Tiongkok dan di seluruh dunia muncul kembali setelah IMF memangkas prospek pertumbuhan ekonomi global menjadi 3,4 persen dari sebelumnya 3,6 persen, mengatakan ada risiko substansial di negara-negara berkembang utama.
Aussie kehilangan 0,58 persen terhadap greenback, sementara ringgit turun 0,29 persen.
Won turun 0,65 persen, rupiah turun 0,37 persen dan dolar Singapura turun 0,1 persen.
Baht Thailand, sementara itu, kehilangan 0,06 persen dan dolar Taiwan melemah 0,2 persen.
Dolar Selandia Baru juga jatuh, kehilangan 0,45 persen, karena inflasinya datang di tingkat terlemah dalam 16 tahun, memicu spekulasi otoritas moneter bisa menurunkan suku bunga dari posisi yang sudah di rekor terendah.
Perdagangan euro bervariasi menjelang pertemuan kebijakan Bank Sentral Eropa pada Kamis di Frankfurt, setelah meluncurkan langkah-langkah stimulus baru bulan lalu yang secara luas dianggap sebagai tidak cukup.
Mata uang tunggal menguat terhadap greenback, diambil 1,0951 dolar dari 1,0912 dolar di New York pada Selasa, sementara jatuh menjadi 128,10 yen dari 128,33 yen. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
-
Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Sri Mulyani: Sebut Eks Menkeu 'Terlalu Protektif' ke Pegawai Bermasalah
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
Terkini
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Dukung Ketahanan Pangan di Indonesia Timur, Waskita Karya Kerjakan Jaringan Irigasi di Merauke Papua
-
Danantara Kucurkan Dana Rp 750 M - Rp 950 M untuk Modal Proyek Waste to Energy
-
Emiten Properti LPCK Bukukan Pendapat Rp 3,44 Triliun di Kuartal III-2025, Melonjak 251 Persen
-
Optimisme Ekonomi RI Makin Membaik Dorong IHSG Melonjak di Akhir Perdagangan Hari Ini
-
Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Sri Mulyani: Sebut Eks Menkeu 'Terlalu Protektif' ke Pegawai Bermasalah
-
Nilai Tukar Rupiah Ditutup Melemah Senin Sore Ini
-
Rupiah Melemah, Ini Biang Keroknya Kata Ahli!
-
Investor Asing di Mata Menkeu Purbaya: Dia Tidak Akan Bangun Negara Kita!