2. Melunasi dengan Kartu Kredit
Ada banyak kasus di mana seseorang melakukan pelunasan dengan menggunakan kartu kredit sebagai sumber dananya, bahkan tak jarang orang melakukan pelunasan tersebut dengan menggunakan dana dari beberapa kartu kredit sekaligus.
Hal ini tentu saja sangat tidak efektif dan justru memiliki resiko yang tinggi sebab bunga kartu kredit jauh lebih besar bila dibandingkan dengan suku bunga KTA. Dengan melakukan hal tersebut maka dapat dipastikan orang tersebut akan mengalami lilitan hutang kartu kredit dalam beberapa bulan ke depan. Bukannya melakukan pelunasan dan ke luar dari hutang, yang ada orang tersebut akan masuk ke dalam labirin hutang yang baru dan lebih besar dari sebelumnya.
3. Melunasi dengan Mengambil Top Up
Program ini sering ditawarkan oleh bank pada saat seseorang telah menjalani masa cicilan pinajamnya selama lebih dari satu tahun. Namun di dalam pinjaman pribadi dengan bunga flat seperti KTA kemungkinan bunga yang dikenakan saat melalukan top up akan lebih tinggi bila dibandingkan dengan kondisi bunga pinjaman pada waktu yang sebelumnya.
Program top up hanya diberikan kepada pemilik pinjaman pribadi yang memiliki riwayat pembayaran bagus dengan cara menutup pinjaman sebelumnya. Lalu sisa dari nominal dana pinjaman yang baru akan diberikan kepada peminjam dengan perhitungan bunga dan jangka waktu kredit yang berlaku pada saat pengajuan pinjaman yang baru.
Pertimbangkan dengan Matang
Sebenarnya, kami tidak menyarankan Anda untuk melunasi satu utang dengan utang lainnya. Mengingat hal itu sama saja dengan gali lubang tutup lubang. Tapi, itu kembali lagi kepada Anda, sebab pada dasarnya hal ini sah saja dilakukan. Asalkan dengan pertimbangan yang matang dan perhitungan yang tepat. Pikirkan bagaimana cara melunasi pinjaman baru ini, agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.
Baca juga artikel Cermati lainnya:
8 Cara Menghemat Uang Belanja Bulanan Untuk Ibu Rumah Tangga Cermat
10 Resolusi Tahun 2016 untuk Membuat Keluarga Semakin Harmonis
BPJS Kesehatan, Apa Kelebihan dan kekurangannya?
| Published by Cermati.com |
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Pakar Ingatkan Risiko Harga Emas, Saham, hingga Kripto Anjlok Tahun Depan!
-
DPR Tegaskan RUU P2SK Penting untuk Mengatur Tata Kelola Perdagangan Aset Kripto
-
Mengapa Rupiah Loyo di 2025?
-
Dukungan LPDB Perkuat Layanan Koperasi Jasa Keselamatan Radiasi dan Lingkungan
-
LPDB Koperasi Dukung Koperasi Kelola Tambang, Dorong Keadilan Ekonomi bagi Penambang Rakyat
-
Profil Agustina Wilujeng: Punya Kekayaan Miliaran, Namanya Muncul di Kasus Chromebook
-
RUPSLB BRI 2025 Sahkan RKAP 2026 dan Perubahan Anggaran Dasar
-
Pemerintah Jamin UMP Tak Bakal Turun Meski Ekonomi Daerah Loyo
-
Mengapa Perusahaan Rela Dijual ke Publik? Memahami Gegap Gempita Hajatan IPO
-
KEK Mandalika Kembali Dikembangkan, Mau Bangun Marina