Suara.com - Pemerintah akan menyiapkan rancangan utama atau "master plan" pangan yang nantinya mampu memberikan gambaran sektor pangan dari hulu hingga hilir dan tidak hanya mencakup sisi dalam negeri akan tetapi juga untuk ekspor.
"Master plan harus kita buat, strategi menyeluruh untuk pangan. Termasuk rantai pasok, logistik, angkutan, pergudangan dan juga struktur pasar. Menyeluruh berarti ujung ke ujung," kata Menteri Perdagangan Thomas Lembong, di Jakarta, Kamis (28/1/2016).
Thomas mengatakan, rencana tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo dalam Sidang Kabinet dan meminta para menteri yang tergabung dalam tim ekonomi Kabinet Kerja untuk merancang rencana kerja dengan pola pikir lebih modern dengan mempertimbangkan pola yang berbeda, baik dari sisi perniagaan atau juga pola tani yang berbeda.
Thomas menjelaskan, arah rancangan utama untuk jangka panjang tersebut nantinya tidak hanya akan mencakup urusan dalam negeri saja, akan tetapi juga terkait dengan ekspor. Rancangan utama tersebut nantinya juga harus melibatkan kementerian terkait dan tidak boleh berjalan sendiri-sendiri.
"Kita cepat harus, tetapi tidak boleh kagetan. Cepat dalam arti koordinasi dan tidak boleh berjalan sendiri-sendiri serta berpikir inovatif. Koordinasi, berdialog dengan kementerian lembaga lain, tetapi harus tetap cepat," kata Thomas.
Thomas menjelaskan, nantinya, terkait dengan implementasi dari rancangan utama tersebut akan menjadi tantangan. Karena, kelemahan selama ini adalah meskipun konsep yang diusung sudah sangat baik, namun masih lemah dalam pelaksanaannya.
"Itu karena kita kurang disiplin, konsisten dan kurang tekun. Padahal, itu harus berkelanjutan dari tahun ke tahun, bukan hanya antusiasme sesaat lalu stop," ujar Thomas.
Menurut Thomas, jika melihat iklim demografi dan ekonomi, nantinya Indonesia akan semakin berperan untuk menjadi pemasok pangan di seluruh Asia. Indonesia dianggap memiliki keuntungan lebih seperti adanya tenaga kerja dan juga iklim yang kondusif.
"Tidak seperti negara lain, jika tidak terkena masalah iklim atau lahan yang kurang subur, tenaga kerja mereka juga menciut. Seperti di Tiongkok, dengan upah yang naik cukup pesat maka berevolusi ke elektronik, industri dan juga jasa," tambah Thomas.
Terkait harga pangan khususnya beras di dalam negeri, dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir telah mengalami lonjakan harga. Mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Desember 2015 rata-rata harga beras baik untuk jenis premium, medium atau rendah mengalami kenaikan khususnya di tingkat penggilingan yang nantinya akan berdampak pada tingkat konsumen akhir.
Rata-rata harga beras kualitas premium di tingkat penggilingan sebesar Rp9.663,57 per kilogram naik sebesar 1,04 persen dibanding bulan sebelumnya. Sementara rata-rata harga beras kualitas medium di tingkat penggilingan sebesar Rp9.450,66 per kilogram naik sebesar 1,93 persen dan rata-rata harga beras kualitas rendah di tingkat penggilingan sebesar Rp9.203,28 per kilogram atau naik sebesar 1,90 persen.
Jika dibandingkan dengan Desember 2014, rata-rata harga beras di tingkat penggilingan pada Desember 2015 untuk kualitas premium naik 7,15 persen, kualitas medium naik 5,09 persen, dan kualitas rendah naik 9,40 persen. (Antara)
Berita Terkait
-
Tanpa APBN, Mungkinkah Prabowo Bangun 80 Ribu Koperasi? Ini Bocoran dari Kemenko Pangan
-
Stok Pangan Nasional Diklaim Aman Meski Demo Ricuh, Menko Zulhas Ungkap Strategi Pemerintah
-
Tutup AOE 2025, Menko Pangan Zulhas Pesan Pentingnya Ekosistem Pemberdayaan Masyarakat
-
BRI Dukung Program Sapi Merah Putih, Dorong Swasembada Pangan Nasional
-
Pertamina Dorong Ketahanan Pangan, Energi Bersih Aliri 25 Ha Lahan Pertanian Warga Kalijaran
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
Terkini
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bakal Beri Subsidi Gaji untuk Pekerja Bergaji di Bawah Rp10 Juta!
-
Ekonom UI Kritik Rencana Suntikan Rp200 T ke Bank: Salah Sasaran, Masalahnya Lemahnya Permintaan
-
Promo Voucher Potongan Rp5.000 Alfamart: Stok Minyak Goreng Aman Sampai Akhir Bulan!
-
Sudah 5 Hari, 7 Pekerja Masih Terjebak di Tambang Bawah Tanah Freeport
-
Bekasi Bakal Punya Kawasan Pergudangan Modern SPIN, Luas Capai 27 Hektare
-
Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun ke Bank, Menko Airlangga: Pasar Akan Bergairah!
-
Berburu DANA Kaget: Taktik Jitu Dapat Link Aktifnya, Buruan Klik di Sini
-
Saldo DANA Kaget Hari Ini Rp 289 Ribu, Bisa Digunakan Untuk Persiapan Malam Minggu
-
Indomaret Bikin Masakan Makin Hemat dan Lezat: Banjir Promo Minyak Goreng Minggu Ini!
-
Sensasi Promo Super Bowl Hokben: Weekend Auto Asyik