Suara.com - Kawasan permukiman Marina City di Kota Batam Kepulauan Riau terancam tenggelam. Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum Batam Yumasnur, penyebabnya karena tidak memiliki saluran drainase dan pembuangan air yang baik.
Ia mengatakan kawasan dengan sejumlah perumahan itu hanya dilengkapi saluran air lebar kurang dari 10 meter sehingga tidak mampu menampung debit air dari laut dan air hujan dari darat.
"Drainase yang memadai belum ada. Saluran pembuangannya ada, tapi sangat kecil," kata Yumasnur dalam rapat bersama pengembang di Batam, Kamis (28/1/2016).
Saat ini, limpahan air masih bisa ditampung rawa yang berada di kawasan itu. Namun, rawa sudah dimiliki pengembang. Dan jika pengembang membangun rawa itu, maka Marina City terancam mengalami banjir, bahkan hingga tenggelam.
Ia meminta para pengembang segera merencanakan pembangunan saluran air di kawasan itu, agar bisa terhindar dari bencana.
"Antar developer harus memberikan lahan untuk drainase. Jika tidak, maka Marina City akan tenggelam," kata dia.
Pemerintah kota tidak dapat berbuat banyak untuk mengantisipasi banjir di kawasan itu, karena tidak memiliki hak atas lahan.
"Kami sudah ke sana bawa alat berat. Ada developer di Marina City yang melawan. Anak buah saya ke sana dengan alat berat, dikejar pengawas lapangannya. Padahal, kami mau buat saluran air," ceritanya.
Selain di Marina City, menurut dia ada banyak kawasan di Batam yang tidak memiliki sistem drainase memadai.
"Itu baru Marina City, belum Bengkong, Batuaji, Sagulung dan Batam centre. Kami akan selesaikan, karena sudah jadi fokus wali kota terpilih untuk menyelesaikan infrastruktur jalan dan banjir," katanya.
Di tempat yang sama, Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kota Batam, Dendi Purnomo mengatakan akan memperketat izin lingkungan, agar Batam terhindar dari ancaman banjir.
Ia mengingatkan agar pengembang menyediakan ruang terbuka hijau sebagai daerah resapan air. Bila tidak, maka Batam akan kesulitan air bersih.
"Banyak pengembang mau bangun perumahan, tapi apakah ketersediaan air, mencukupi? Dukungan air bersih di Batam, hanya cukup untuk 1,7 juta penduduk," kata dia.
Berita Terkait
-
Hingga September BP Batam Sedot Investasi Rp54,7 Triliun
-
Kapal Tanker MT Federal II Kembali Terbakar di Batam, 10 Pekerja Tewas
-
SMKN 1 Batam Raih Kemenangan 30 di Grand Final AXIS Nation Cup 2025
-
Dominasi Total! Jawa Barat Sapu Bersih Apresiasi Night Local Media Summit 2025
-
Nekat Terobos Jalan Baru Dicor, Aksi Ibu Pengendara Motor Ini Berakhir Diamuk Pak RT
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
Kebiasaan Mager Bisa Jadi Beban Ekonomi
-
Jurus Korporasi Besar Jamin Keberlanjutan UMKM Lewat Pinjaman Nol Persen!
-
Purbaya Sepakat sama Jokowi Proyek Whoosh Bukan Cari Laba, Tapi Perlu Dikembangkan Lagi
-
Dorong Pembiayaan Syariah Indonesia, Eximbank dan ICD Perkuat Kerja Sama Strategis
-
Respon Bahlil Setelah Dedi Mulyadi Cabut 26 Izin Pertambangan di Bogor
-
Buruh IHT Lega, Gempuran PHK Diprediksi Bisa Diredam Lewat Kebijakan Menkeu Purbaya
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
IHSG Merosot Lagi Hari Ini, Investor Masih Tunggu Pertemuan AS-China
-
Ada Demo Ribut-ribut di Agustus, Menkeu Purbaya Pesimistis Kondisi Ekonomi Kuartal III
-
Bahlil Blak-blakan Hilirisasi Indonesia Beda dari China dan Korea, Ini Penyebabnya