Suara.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mempublikasikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2015 terjadi di semua sektor lapangan usaha kecuali industri pertambangan dan penggalian. Setidaknya ada 2 pukulan yang menyebabkan industri pertambangan paling terpukul.
"Memang benar, sektor pertambangan di Tanah Air pada tahun lalu mengalami pukulan yang cukup berat," kata Ekonom Bank CIMB Niaga Winang Budoyo saat dihubungi Suara.com, Minggu (7/2/2016).
Winang menjelaskan ada 2 faktor yang memberikan pukulan pada industri pertambangan dalam negeri. "Harga komoditi pertambangan, terutama batubara memang betul-betul mengalami penurunan tajam sejak tahun lalu," ujar Winang.
Faktor kedua adalah minimnya permintan impor batubara dari global terhadap Indonesia yang berakibat anjloknya ekspor mineral dan batubara. Cina yang banyak mengonsumsi batubara dari Indonesia menurunkan permintaannya karena pertumbuhan ekonominya juga melambat. "Sementara banyak negara lain sudah meninggalkan batubara sebagai sumber energi dan mengembangkan sumber energi lain yang lebih bersih. Karena batubara selama ini dianggap salah satu penyumbang emisi yang terbesar," tutup Winang.
Menurut data BPS, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2015 mencapai 4,79 persen, melambat dibandingkan 2014 yang mencapai 5,02 persen. Pertumbuhan tersebut disumbangkan semua lapangan usah kecuali pertambangan dan penggalian yang terkontraksi 5,08 persen.
Nilai ekspor Indonesia Desember 2015 mencapai 11,89 miliar Dolar Amerika Serikat (AS) atau meningkat 6,98 persen dibanding ekspor November 2015. Sementara dibanding Desember 2014 menurun 17,66 persen.
Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari-Desember 2015 mencapai 150,25 miliar Dolar AS atau menurun 14,62 persen dibanding periode yang sama tahun 2014, demikian juga ekspor nonmigas mencapai US$131,70 miliar atau menurun 9,77 persen.
Dilihat dari persentasenya, eskpor migas hanya 12,35 persen dari total eskpor Indonesia sepanjang 2015 atau senilai 18,55 miliar Dolar AS. Sementara ekspor nonmigas mendominasi dengan 87,65 persen dari total ekspor Indonesia sepanjang 2015 atau senilai 131,70 miliar Dolar AS.
Dari jumlah ekspor nonmigas tersebut, terbanyak dikuasai industri pengolahan 70,97 persen dari total ekspor nonmigas atau 106,63 miliar Dolar AS. Disusul industri pertambangan dengan 12,93 persen dari total eskpor nonmigas atau 19,43 miliar Dolar AS. Terakhir industri pertanian dengan 3,75 persen dari total eskpor nonmigas atau 5,62 miliar Dolar AS.
Berita Terkait
-
Mengintip Sawah Luhung: Lubang Tambang Batu Bara Sawahlunto yang Kini Jadi Tempat Pendidikan
-
Kejar Hilirisasi Logam Tanah Jarang, RI Lirik Teknologi Canggih China hingga Rusia
-
Ada Lexus LM, Ini Sederet Mobil Mewah Komisaris PT RSM yang Disita Terkait Korupsi Batu Bara Rp500 M
-
Kehamilan Erika Carlina Viral, Isu Tambang Ilegal IKN Jadi Terlupakan?
-
Kinerja Kejati DKI Tangani Dugaan Korupsi Investasi PLN Batubara Disorot Komisi III DPR
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya