Suara.com - Anggota Komisi VI DPR RI Refrizal mengakui Indonesia sudah tak bisa menghindari perdagangan bebas semenjak diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada Kamis (31/12/2015) yang lalu. Namun Refrizal meminta kondisi ini tak menjadi alasan bagi Menteri Perdagangan Thomas Lembong untuk membuka keran impor yang terlalu lebar.
"Saya pernah ingatkan Mendag dalam Raker di Komisi VI. Tugas Mendag adalah bagaiman mendorong produk Indonesia bisa semakin optimal memasuki pasar mancanegara. Bukan sebaliknya membuka pintu produk asing membanjiri pasar Indonesia," kata Refrizal saat dihubungi Suara.com, Senin (8/2/2016).
Ia mengakui dengan berlakunya MEA, Indonesia tak bisa lagi menghindar dari era perdagangan bebas. "Saya tidak anti perdangan bebas. Tapi seharusnya pemerintah selektif untuk memprioritaskan impor hanya pada produk-produk yang memang belum bisa diproduksi di Indonesia," ujar Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut.
Untuk produk-produk yang bisa diproduksi di dalam negeri seperti pangan, pemerintah seharusnya memiliki program terencana untuk meningkatkan kapasitas produksi. "Ketika swasembada pangan tercapai, impor pangan bisa kita kurangi secara bertahap," tutup Refrizal.
Mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai impor Indonesia Desember 2015 mencapai 12,12 miliar Dolar Amerika Serikat (AS) atau naik 5,23 persen apabila dibandingkan November 2015, namun demikian turun 16,02 persen jika dibandingkan Desember 2014.
Impor nonmigas Desember 2015 mencapai 10,32 miliar Dolar AS atau meningkat 4,50 persen jika dibandingkan November 2015, namun demikian turun 6,53 persen jika dibandingkan Desember 2014. Sementara impor migas Desember 2015 mencapai 1,80 miliar Dolar AS atau naik 9,61 persen jika dibandingkan November 2015, namun demikian turun 46,95 persen jika dibandingkan Desember 2014.
Secara kumulatif nilai impor Januari–Desember 2015 mencapai 142,74 miliar atau turun 19,89 persen dibanding periode yang sama tahun 2014. Kumulatif nilai impor terdiri dari impor migas 24,61 miliar Dolar AS (turun 43,37 persen) dan nonmigas 118,13 miliar Dolar AS (turun 12,32 persen).
Tiga negara asal barang impor nonmigas terbesar Januari–Desember 2015 adalah Cina dengan nilai 29,22 miliar Dolar AS (24,73 persen), Jepang 13,23 miliar Dolar AS (11,20 persen), dan Singapura 8,97 miliar Dolar AS (7,60 persen). Impor nonmigas dari ASEAN mencapai pangsa pasar 22,05 persen, sementara dari Uni Eropa 9,50 persen.
Berita Terkait
-
Kementan Targetkan Indonesia Mandiri Vaksin Hewan, Fasilitas di Surabaya Akan Ditingkatkan
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Impor Teksil Ilegal Lebih Berbahaya dari Thrifting
-
Sepakat dengan Purbaya, Mendag Tegaskan Bayar Pajak Tak Bisa Jadikan Impor Pakaian Bekas Legal
-
Menko Airlangga Buka Peluang Swasta Bisa Ikut Impor BBM dan LPG dari AS
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
Daftar Saham Masuk MSCI Pekan Ini, KLBF dan ICBP Terpaksa Turun Kasta
-
Technical View IHSG dan Rekomendasi Saham Hari Ini, BUMI Masih Layak Dibeli?
-
BLT Kesra Cair Berapa Kali Tahun 2025? Ini Update Terkini dari Pemerintah
-
Bank-Pindar Mulai Kolaborasi Suntik Akses Kredit ke UMKM Lewat Teknologi Canggih
-
Intip Bahan Baku dan Pembentukan Energi Terbarukan Biomassa, Apa Merusak Lingkungan?
-
Laba BRMS Diprediksi Melejit, Target Harga Saham Meningkat
-
Biaya Haji Turun, OJK Minta Bank Jemput Bola Jaring Nasabah
-
Jaring Investor AS, MedcoEnergi (MEDC) Resmi Diperdagangkan di OTCQX
-
BUMN Dapen Jamin Transparansi Pengelolaan Dana
-
MNC Bank-Nobu Batal Kawin, OJK: Harapannya Tetap Fokus Target Pertumbuhan